21 Kepala Negara Hadir di Peringatan KAA di JCC
jpnn.com - JAKARTA - Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 kemarin (21/4) memasuki hari ketiga dengan janji menghadirkan sesuatu yang lebih konkret. Para peserta mendorong inisiatif pembentukan lembaga antarbenua pada dua sektor, yakni bisnis dan kemaritiman
Rencana wadah bisnis antarbenua tersebut keluar dari hasil Asian African Business Summit (AABS) kedua pada 2015. Pada acara yang dibuka Presiden Jokowi tersebut, sekitar 700 pengusaha dari 47 negara urun rembuk untuk membentuk wadah bagi pengusaha Asia dan Afrika. Wadah itu diharapkan bisa menggenjot kinerja perdagangan antarnegara di dua benua tersebut.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Nasional (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyatakan, event yang diadakan kembali sejak 2005 itu memang lebih berbeda. Pada pertemuan pertama, deklarasi AABS hanya bersifat normatif tanpa hasil riil. Karena itu, dia melakukan inisiatif pembentukan wadah.
''Tujuan utama kan meningkatkan volume perdagangan antara Asia dan Afrika. Dari sisi Indonesia saja, tingkat perdagangan Indonesia dengan semua negara di Afrika hanya USD 10,7 miliar. Padahal, Tiongkok sudah bisa mencapai USD 200 miliar,'' katanya.
Hal tersebut menjadi tanda bahwa potensi perdagangan Asia-Afrika bisa dioptimalkan. ''Bahkan bisa menjadi dua kali lipat dalam tiga tahun saja,'' imbuhnya.
Karena itu, dia menilai, perlu ada sebuah wadah yang memberikan akses kepada negara untuk menjajaki peluang perdagangan secara agresif. Kelembagaan yang dinamai Asian African Business Council (AABC) tersebut bakal mempunyai dua markas. Yakni, Indonesia sebagai markas di Asia dan Afrika Selatan sebagai markas di Afrika.
Pada kesempatan lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mendapat usul untuk membentuk wadah khusus kemaritiman. Dalam pertemuan sampingan yang membahas pengalaman dan tantangan kemaritiman di negara kepulauan, dia mendapat masukan untuk membentuk forum sektor maritim.
''Sesuai dengan informasi yang didapat, ada inisiatif pembentukan Asian African Center (AAC). Dengan itu, kami menerima masukan dari delegasi Afrika untuk segera mengimplementasikan hasil diskusi dengan membentuk wadah khusus kemaritiman. Nanti strukturnya bisa di bawah AAC."
JAKARTA - Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 kemarin (21/4) memasuki hari ketiga dengan janji menghadirkan sesuatu yang lebih
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru
- Honorer Peserta Seleksi PPPK 2024 Sudah Mendapat Pembekalan Kepegawaian, Keren nih
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi
- Jampidum Terapkan RJ pada Kasus Anak Curi Perhiasan Ibu Kandung
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini