21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat

21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
Warga Kampung/Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jabar saat menunjukan foto kartu BPJS Kesehatan palsu pada Jumat, (25/10/2024). Foto: ANTARA/ (Aditia A Rohman)

jpnn.com, SUKABUMI - Sebanyak 21 warga Kampung Loji, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menjadi korban penipuan jaringan pemalsu kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Kasus itu telah dilaporkan ke polisi dan kini ditangani Satreskrim Polres Sukabumi. 

"Mereka mengaku menjadi korban penipuan jaringan atau sindikat pemalsu KIS," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri di Sukabumi, Jumat.

Menurut Ali, pihaknya masih mengembangkan kasus ini dan memburu jaringan pemalsu kartu BPJS.

Kasus itu terungkap berawal ada salah seorang warga yang ingin berobat ke Pukesmas Simpenan, namun setelah diperiksa petugas, KIS tersebut tidak terdata.

Sementara Ketua RT setempat, Erwan Suhenda menceritakan kronologi adanya puluhan warga di Kampung Loji yang tertipu sindikat pemalsu kartu BPJS Kesehatan atau KIS.

Terjadinya kasus penipuan ini berawal saat dirinya melihat unggahan di media sosial Facebook (Grup Palabuhanratu) yang menawarkan jasa pembuatan kartu BPJS Kesehatan dengan tarif Rp100 ribu/kartu.

Kemudian dirinya pun tertarik dan mencoba menghubungi akun tersebut karena jasa ini sangat bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat yang belum memiliki BPJS Kesehatan maupun KIS.

Sebanyak 21 orang di Sukabumi menjadi korban penipuan jaringan pemalsu kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News