215 Siswa Ujian di Sekolah Ambruk

215 Siswa Ujian di Sekolah Ambruk
215 Siswa Ujian di Sekolah Ambruk
Selain satu unit bangunan tersebut, pihak sekolah juga telah mengosongkan aula, ruang koperasi dan kantor SMP terbuka. Dua unit bangunan tersebut sudah lebih dari lima tahun tak lagi difungsikan, karena rangka atap keropos dan plafonnya sudah berserakan di lantai.

Ambruknya bangunan tersebut dikhawatirkan sejumlah guru dan siswa. Apalagi, bangunan itu berdekatan dengan ruang kelas yang hari ini digunakan sebagai tempat UN, yakni ruang 17, 18 dan ruang 19. Ruang tersebut akan ditempati 60 dari total 215 peserta UN di sekolah tersebut.

Kepala SMPN 2 Parungpanjang, Deru Hajar Setia Budi mengatakan, untuk mengantisipasi keselamatan siswa, pihaknya telah memasang garis keliling di areal yang dianggap  rawan tertimpa reruntuhan bangunan ambruk. “Kami mengimbau siswa secara lisan maupun tertulis agar mereka tidak mendekati areal rawan itu,” ujarnya.

Kepala sekolah yang baru enam bulan menjabat tersebut mengungkapkan, bangunan yang ambruk itu belum pernah direhab sejak didirikan pada 1996.  Ruang itu, kata dia, telah dikosongkan sejak 2006 karena kondisinya sudah rusak. Sejak itu, sekolah tidak memiliki lab multimedia, lab IPA, aula, ruang OSIS, kantor SMP terbuka, ruang koperasi, dan lebih parah lagi, tidak ada musala.

BOGOR–Ratusan siswa SMPN 2 Parungpanjang waswas mengikuti ujian nasional (UN) hari ini. Pasalnya, atap salah satu ruangan di sekolah itu ambruk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News