215 Siswa Ujian di Sekolah Ambruk
Senin, 23 April 2012 – 09:15 WIB
Praktik komputer dan IPA pun terpaksa dipindah ke lab bahasa dan ruang kelas. Sementara, jadwal salat berjamaah yang sebelumnya digelar rutin, sulit dilaksanakan karena keterbatasan ruangan.
Deru mengatakan, sekolah sebenarnya telah berkali-kali mengajukan usulan rehab bangunan rusak. Bahkan, karena belum juga ada respons, sekolah sempat merencanakan akan mengganti atap plafon agar bangunan bisa difungsikan kembali. “Tetapi, setelah dilihat, kuda-kuda atapnya sudah keropos, jadi perlu rehab berat,” katanya.
Untuk itu, ia berharap, Pemkab Bogor segera merehab bangunan tersebut sebelum ada korban jatuh. Apalagi, jumlah siswa yang menimba ilmu di sekolah itu cukup banyak, 515 orang. “Ruang-ruang ini juga kita butuhkan untuk memaksimalkan proses pendidikan,” pungkasnya.
Dikonfirmasi, Humas Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Roni Kusmaya mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan dari kepala sekolah terkait ambruknya ruangan di sekolah itu.
BOGOR–Ratusan siswa SMPN 2 Parungpanjang waswas mengikuti ujian nasional (UN) hari ini. Pasalnya, atap salah satu ruangan di sekolah itu ambruk
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan