22 Orang Pengungsi Nauru Kini Berangkat ke AS
Sebanyak 22 orang pengungsi yang menghuni detensi imigrasi yang dikelola Australia di Pulau Manus, Papua Nugini, kini telah berangkat menuju ke Amerika Serikat.
Mereka meninggalkan bandara Port Moresby pada Selasa (26/7/2017) pagi menuju Manila, untuk selanjutnya dipindahkan ke penerbangan menuju AS.
Para pengungsi tersebut diterima di AS di bawah kesepakatan antara mantan Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Malcolm Turnbull.
Petugas Urusan Publik untuk kedutaan AS di Port Moresby, Beverly Thacker, menjelaskan bahwa mereka akan dimukimkan kembali di sejumlah negara bagian yang berbeda.
"Mereka telah disetujui untuk melakukan perjalanan ke AS dengan proses pemeriksaan ketat yang berlaku untuk semua pengungsi," katanya.
"Mereka akan dimukimkan menurut proses pemukiman kembali untuk pengungsi normal," tambahnya.
Hal itu berarti mereka akan diberi tempat tinggal untuk waktu yang ditentukan dan mengikuti sosialisasi budaya.
Aktivis pendukung pengungsi mengatakan kelompok lain yang beranggotakan 27 orang di Nauru, termasuk wanita dan anak-anak, juga akan berangkat pada 27 September.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat