23 Bayi Tercatat Meninggal di RS

jpnn.com, SURABAYA - Masih banyaknya jumlah kematian bayi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, menjadi perhatian berbagai pihak.
Berdasar data profil kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016, angka kematian bayi mencapai 23,6 per seribu kelahiran hidup.
Sementara itu, di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji pada 2017, tercatat ada 23 kematian dari 886 kelahiran hidup.
"Tetapi, dari total 23 itu, 34,8 persen adalah kasus rujukan. Kebetulan rumah sakit kami merupakan salah satu tempat rujukan di wilayah Jawa Timur," ujar Direktur RSU Haji Dr drg Sri Agustina Ariandani MKes dalam acara Peluncuran Program Kegawatdaruratan Pediatri dan Perawatan Neonatal di Ruang Serambi Mekah RSU Haji.
Sebagai rumah sakit rujukan, rumah sakit di Jalan Manyar Kertoadi itu telah berjejaring dengan empat puskesmas di sekitarnya.
Yakni, Gunung Anyar, Medokan Ayu, Kalirungkut, dan Tenggilis. Melalui jejaring tersebut, bayi-bayi dalam kondisi gawat dan tidak bisa ditangani di fasilitas kesehatan pertama itu langsung dirujuk ke RSU Haji.
"Kami juga sudah membuat grup untuk sharing dan berkomunikasi," lanjutnya.
Dokter spesialis anak Dyah Retno Wulan menambahkan, salah satu kendala dalam penanganan kegawatdaruratan pada pediatri atau bayi dan anak adalah koordinasi yang belum baik.
Pelaksanaan penanganan pasien anak melalui koordinasi kinik dan rumah sakit belum berjalan baik.
- Tangkal Hoaks soal Kesehatan Reproduksi Perempuan, Bayer Indonesia Rilis Platform Baru
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
- 4 Perampok Sopir Taksi Online di Surabaya Ditangkap, 1 Asal Sidoarjo, 3 Warga Cirebon
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia