2,3 Juta Data Pemilih Diduga Bocor, Ini Respons KPU
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz memastikan data pemilih yang dikelola penyelenggara pemilu aman. Tidak ada data yang diretas.
Viryan memberikan pernyataan kepada wartawan, setelah sebelumnya mengecek data pemilih yang ada di server KPU.
"Kondisi soft file DPT (daftar pemilih tetap) Pemilu 2014 di KPU aman, tidak kena hack atau bocor atau diretas. KPU RI sudah melakukan pengecekan terhadap data tersebut," ujar Viryan dalam pesan tertulis, Jumat (22/5).
Viryan juga menyatakan pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk mengecek data dimaksud. Yakni BSSN dan Cyber Crime Mabes Polri.
"KPU juga sudah melakukan langkah aktif dengan pihak terkait. Yakni BSSN dan Cyber Crime Mabes Polri untuk menelusuri klaim yang bersangkutan (akun Twitter @underthebreach)," ucapnya.
Apakah data yang dikicaukan akun @underthebreach berasal dari sumber lain? Viryan menjawab kemungkinan iya.
"Iya. Data KPU sebagaimana saya sampaikan tidak bocor. Data DPT 2014 yang salah satunya ditampilkan adalah data yang bulan November 2013. Data format pdf adalah data yang diserahkan KPU kepada pihak eksternal sesuai Pasal 38 ayat 5 UU 8/2012 tentang Pemilu Legislatif," kata Viryan.
Untuk memperkuat pernyataannya, Viryan menegaskan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2019 lalu tidak sampai 200 juta jiwa.
Akun @underthebreach dalam kicauan sebelumnya menyebut seorang peretas mengklaim akan membocorkan 200 juta informasi warga tambahan.
- Gandeng Klub Sepak Bola Jurnalis, KPU DKI Ajak Masyarakat Berkontribusi di Pilkada
- KPU Libatkan Warga Disabilitas Jadi KPPS Pilkada 2024
- Ini Alasan KPU Kurangi Massa Pendukung di Debat Ketiga Pilgub Sumut
- OKU Kekurangan 2.250 Surat Suara untuk Pilkada 2024
- Antusiasme Warga Cijagra Ikut Simulasi Pencoblosan Pilkada Kota Bandung
- Antisipasi Gesekan, Lokasi Debat Pilkada Pekalongan Dipindah KPU ke Semarang