23 Kabupaten Diprediksi Dilanda Bencana Kekeringan
jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 422 desa/kelurahan di Jatim diprediksi bakal kembali mengalami krisis air bersih dan kekeringan di musim kemarau.
Bahkan, wabah kekeringan periode ini berpotensi meluas. Sebab, sumber air di sejumlah wilayah langganan kekeringan makin berkurang.
Dari pantauan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), kondisi itu tidak terlepas dari makin menurunnya kualitas alam, terutama di wilayah lereng.
Akibatnya, sumber-sumber air di kawasan tersebut mengalami penurunan. "Temuan itu terbanyak di wilayah selatan. Penyebarannya spasial," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Agung Subagyo.
Karena itulah, pihaknya terus memantau wilayah-wilayah baru yang rawan mengalami kekeringan.
"Kami juga segera menangani kawasan yang telah dipetakan," katanya.
Berdasar pemetaan BPBD Jatim, 422 desa itu berada di 23 kabupaten/kota. Wilayah yang kekeringannya paling merata terdapat di Madura.
Selain itu, kekeringan terjadi di pantura, sebagian wilayah selatan, hingga Tapal Kuda.
Bencana kekeringan periode ini berpotensi meluas sebab, sumber air di sejumlah wilayah makin berkurang.
- Sebelum Ada Bantuan Ganjar Milenial, Warga Towale Sulit Mendapat Air Bersih
- Pemprov DKI Diminta Fokus Atasi Krisis Air Bersih & Pengendalian Penduduk
- Kiai Muda Ganjar Salurkan Air Bersih dan Bangun Sumur Bor di Bojonegoro
- BWA Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Pandeglang
- Sukarelawan Ganjar Salurkan 50 Ribu Liter Air Bersih Untuk Warga di Kabupaten Serang
- Adian Minta Pemerintah Atasi Bencana Kekeringan di Sejumlah Desa Kabupaten Bogor