23 Mahasiswa asal Banyuwangi Memilih Pulang dari China dengan Biaya Sendiri
jpnn.com, BANYUWANGI - Sebanyak 23 mahasiswa asal Banyuwangi yang berkuliah di China memilih pulang karena wabah virus corona.
Mereka pulang ke Indonesia dengan biaya pribadi karena desakan orang tua yang khawatir bahaya virus mematikan tersebut.
Mahasiswa yang berkuliah di Nanjing University Information Science Technology (NUIST) dan Ningbo University Of Technology (NBUT) sudah tiba di Banyuwangi.
Untuk sementara waktu, mereka memilih belajar di Lembaga Pembelajaran di Banyuwangi yang memfasilitasi mendapatkan beasiswa menempuh pendidikan ke luar negeri.
Faris Azhar mahasiswa Nanjing University menceritakan, selama di China, merasakan bagaimana ketatnya pengamanan agar virus corona tidak semakin menyebar luas.
"Setiap ada tamu yang keluar masuk kampus atau asrama akan di cek dulu suhu tubuhnya. Sekaligus didata identitasnya. Bahkan untuk mahasiswa yang ada di dalam kampus sudah tidak diperkenankan berinteraksi dengan mahasiswa lain, maupun warga yang berasal dari Wuhan. Penjagaan ekstraketat untuk memastikan para mahasiswa yang ada tidak sampai terkontaminasi virus corona," ujar Faris.
Dia menambahkan kondisi jalan raya di sana juga sudah mulai sepi karena pengetatan pengamanan.
"Karena situasi dan kondisi yang memaksa kami untuk memilih pulang kampung, daripada harus terisolasi di dalam kampus," kata Faris.
Para mahasiswa Indonesia yang sedang mendapat beasiswa di China memilih pulang ke Indonesia karena wabah corona.
- Gelar PTGC di Singapura, Pertamina Ajak Mahasiswa Bangun Masa Depan Energi Berkelanjutan
- Nobar Bandung
- Zulqadri Ansar, Mahasiswa Doktoral Kampus Terbaik di Jerman, Calon Kuat Koordinator PPI Dunia
- Kisah Dua Mahasiswa Indonesia yang Belajar Islam ke Amerika Melalui Beasiswa LPDP
- Ridwan Kamil Bagikan Pengalaman Berbisnis pada Mahasiswa Indonesia di Singapura
- Peserta Ready4Security Rancang Solusi Keamanan Siber di U-Connect