233 Penerima Bansos Belum Buat LPj
jpnn.com - JAKARTA -- Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi selesai digarap penyidik kejaksaan agung, Rabu (5/8), sekitar pukul 16.25.
Kurang lebih 6,5 jam, politikus Partai Nasdem itu diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumut tahun anggaran 2011-2013.
Erry mengaku dicecar 19 pertanyaan oleh penyidik. Dalam pemeriksaan itu, Erry juga membenarkan bahwa banyak penerima dana bansos yang belum membuat laporan pertanggungjawaban (Lpj).
"Banyak penerima yang belum memberikan LPj. Penerimanya sekitar 233 kalau tidak salah," kata Erry usai digarap Kejagung, Rabu (5/8).
Dia mengatakan, penerima bansos itu sebetulnya sudah disurati oleh satuan kerja perangkat daerah terkait.
Karenanya, kata Erry, harus dipastikan apakah lembaga penerima bansos itu benar-benar ada atau tidak. "Yang akan diperiksa ya penerima-penerimanya. Lembaganya ada atau jadi-jadian, bisa juga kan?" kata Erry.
Sebelumnya di sela-sela pemeriksaan Erry menegaskan bahwa dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan, dana yang tak bisa dipertanggungjawabkan Rp 98 miliar. Lalu, kata dia, informasi terakhir dari SKPD-SKPD yang kemudian direkapitulasi oleh Biro Keuangan, jumlahnya diketahui menjadi sekitar Rp 50 miliar lagi yang belum bisa dipertanggungjawabkan. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi selesai digarap penyidik kejaksaan agung, Rabu (5/8), sekitar pukul 16.25. Kurang lebih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Jumat Pagi
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya
- KPK Minta Warga NTB Kawal Program Makan Bergizi Gratis