2349 TKI Dipulangkan Hari Ini
Tiga TKI Melahirkan, Satu Meninggal Dunia
Rabu, 04 Mei 2011 – 06:41 WIB
Menyoal TKI yang meninggal dunia, Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Yoeliani Poeloengan memaparkan, dalam perjalanan WNI/TKI eks umroh bernama Musrifah
Binti Ahmad (50) meninggal akibat menderita penyakit kuning. Jenazah wanita asal Desa Sungai Bakau Besar darat, Sungai Ponyo, Pontianak, Kalimantan Barat tersebut akan diterbangkan ke Pontianak setibanya KM Labobar di Jakarta. "Pihak keluarga Musrifah juga sudah dihubungi BNP2TKI. Mereka juga akan menjemput jenasah di Bandara Supadio, Pontianak," ujar Lisna.
Lisna mengakui, dari 2163 WNI/TKI dewasa yang dipulangkan tersebut sebanyak 17 orang memang menderita berbagai penyakit sehingga harus dirawat inap di Klinik KM Labobar. Para TKI tersebut antara lain menderita stroke (3 orang), kelumpuhan kaki (4 orang), jantung (2 orang), tuberculosis akut (2 orang), dan penyakit kuning (1 orang) yaitu Musrifah yang telah meninggal. Sementara lima orang sisanya, terkena penyakit jenis lain.
Sementara itu, untuk memulangkan 2349 TKI tersebut ke masing-masing daerah asal di tanah air, BNP2TKI mengerahkan sejumlah 182 armada angkutan. Antara lain, 177 jenis minibus (Isuzu Elf) dan lima bus besar. Lisna menguraikan, 177 armada minibus akan digunakan mengangkut WNI/TKI tujuan Lampung dan kota-kota di Pulau Jawa.
Sementara lima bus besar, tiga digunakan untuk memulangkan WNI/TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB), serta dua bus lagi sebagai pengantaran WNI/TKI ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, khususnya yang akan melanjutkan perjalanan ke daerah lain dengan penerbangan.
JAKARTA - Pemerintah kembali memulangkan sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Jeddah, Arab Saudi. Sebanyak 2349 WNI/TKI overstay dan TKI bermasalah
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan