Kota Pariaman Siap Bagikan Kartu Tani ke 2.385 Petani

jpnn.com, PARIAMAN - Kota Pariaman, Sumatera Barat siap menerapkan kartu tani untuk pendistribusian pupuk bersubsidi. Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian Kota Pariaman masih fokus melakukan pendataan petani untuk mendapatkan kartu tani.
Kepala UPT BPPP Muliadi mengatakan, kartu tani sudah disiapkan oleh Bank Mandiri. Kini juga sedang persiapan formulir isian untuk menjadi nasabah bank sekaligus pemberian kartu tani. Persiapan itu diharapkan selesai pada bulan ini untuk se-Kota Pariaman.
"Jumlah kartu tani itu sebanyak 2.385 kartu, satu petani dapat satu kartu dan dengan kartu tersebut dapat mengambil pupuk sesuai kuota yang sudah ditentukan untuk petani," kata Muliadi.
Dia mengakui, belum semua petani yang terdata, sebab tahun 2018/2019 mulai mendata e-RDKK belum semua petani memberikan data yang diperlukan untuk itu.
"Pendataan berlanjut dan bulan ini seluruh penyuluh mendata petani kembali sesuai wilayah kerja masing-masing. Sehingga di bulan April telah terhimpun semua petani di e-RDKK 2021," pungkasnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan penerapan program Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok elektronik (e-RDKK) dan Kartu Tani diyakini dapat menekan penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
“Dengan adanya Kartu Tani aman karena petani langsung dapat jenis barangnya (pupuk). Dari sisi jenis, masuk. Dari sisi keamanan, masuk. Dari ketepatan sasaran dan waktu, juga masuk,” kata Sarwo Edhy.
Adapun bagi petani yang ingin mendapatkan kartu tani harus memenuhi persyaratan. Pertama, harus tergabung dalam kelompok tani.
Sebanyak 2.385 petani di Pariaman, Sumatera Barat, akan dibagikan kartu tani untuk pendistribusian pupuk bersubsidi.
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional