24 Jam Pertama, iPhone 4S Terjual 1 Juta Unit
Sabtu, 15 Oktober 2011 – 11:47 WIB
LOS GATOS - Duduk di sebuah kursi berlengan terbuat dari plastik di depan sebuah Apple Store di Los Gatos, California, pria berbaju putih itu asyik mengecek e-mail lewat iPad putih. Ditemani sekaleng minuman ringan, sesekali dia melirik ke pintu kaca toko tersebut, menunggu dengan sabar saat-saat pintu dari kaca itu dibuka. Ya, peluncuran iPhone 4S di tujuh negara "Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Australia, Jepang, dan Kanada" kemarin memang langsung memicu kehebohan. Jutaan orang rela antre berjam-jam di depan berbagai toko Apple, bahkan sampai menginap dengan menggunakan tenda, hanya demi mendapatkan produk pertama Apple yang diluncurkan sepeninggal Jobs yang meninggal pada 5 Oktober lalu itu.
Seperti puluhan orang di tempat tersebut, pria bertubuh gempal itu tengah mengantre untuk bisa membeli produk terbaru Apple, iPhone 4S. Bahkan, dia datang sehari sebelumnya, menginap di sana, agar bisa menjadi pengantre nomor satu.
Baca Juga:
Di sini "anehnya": sebab, pria tersebut adalah Steve Wozniak, pendiri Apple bersama mendiang Steve Jobs pada 1976. "Saya sebenarnya tinggal menelepon petinggi Apple dan barang bakal dikirim. Tapi, saya ingin merasakan sensasi antre, mendapatkan produk Apple dengan cara yang sama dengan jutaan orang lainnya," kata Wozniak yang harus sibuk melayani permintaan tanda tangan dan foto bersama para pengantre lainnya itu kepada CNN.
Baca Juga:
LOS GATOS - Duduk di sebuah kursi berlengan terbuat dari plastik di depan sebuah Apple Store di Los Gatos, California, pria berbaju putih itu asyik
BERITA TERKAIT
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis
- PT JIP & Disdik DKI Kerja Sama Pemanfaatan Gedung untuk Pembangunan Menara Telekomunikasi
- Akustika Swara Indonesia dan BRIN Kembangkan Tabung Impedansi
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi