24 Perlintasan Kereta Api Liar Segera Ditutup
Ditambah, mereka yang menggunakan pintu perlintasan itu sebagai lahan bisnis. Di mana, setiap pengendara dikutip uang saat hendak menyeberang.
Mereka yang berjaga hanya menggunakan insting atau melihat lampu perlintasan untuk menutup pintu saat KRL melintas.
Permintaan pembangunan underpass, sambung Agus, dilatarbelakangi karena pihaknya segera memagari total seluruh perlintasan KRL sepanjang Bogor dan Jakarta.
Kegiatan itu akan dilaksanakan setelah pihaknya merampungkan penyelesaian peluncuran gerbong 205 yang baru dibeli.
Data dari PT KAI ada sebanyak 24 pintu perlintasan liar dari Satasiun Citayam hingga Stasiun Universitas Indonesia (UI) yang dibuat warga.
Akan tetapi, perlintasan yang resmi dibangun PT KAI hanya terdapat di dua titik. Yakni perlintasan di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Pancoranmas dan Perlintasan 24 A Stasiun Pondok Cina, Kecamatan Beji.
"Kami masih menyelesaikan gerbong itu dulu, baru kemudian memegari perlintasan. Kami minta ini disikapi, karena sudah banyak kejadian yang merenggut korban jiwa akibat kecelakaan diperlintasan," imbuhnya.
Menyikapi itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Hardiono mengungkapkan, pembangunan underpass itu seharusnya menjadi tanggungjawab PT KAI.
Karena, lahan itu masih milik perusahaan transportasi massal tersebut. Kewajiban BUMN itu untuk membangun lorong bawah tanah seperti dikawasan Pasar Minggu memang harus dilaksanakan untuk mengurangi kasus kecelakaan.
DEPOK - PT Kerata Api Indonesia (KAI) siap menutup puluhan perlintasan yang tidak dilengkap dengan pintu sepanjang perbatasan Bogor–Jakarta,
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS