24 Ton Logistik Dikirim ke Ambon
jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 24 ton logistik hari ini dikirim dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Pattimura Ambon, untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana banjir dan longsor.
Logistik diberangkatkan menggunakan 2 pesawat Hercules TNI-AU. Pukul 05.30 WIB pesawat Hercules A1317 berangkat mengangkut tenda pengungsi 5 unit (2,5 ton), tambahan lauk pauk 2.000 paket (7,8 ton), dan kidsware 500 paket (1,75 ton).
Menyusul pukul 10.15 WIB pesawat Hercules A1315 terbang membawa bantuan berupa sandang 2000 paket (4,4 ton), family kit 2000 paket (7 ton), dan tenda gulung 200 lembar (600 kg).
"Bantuan tersebut akan diserahkan ke BPBD Kota Ambon dan BPBD Provinsi Maluku untuk segera didistribusikan kepada korban bencana," kata Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (1/8).
Walikota Ambon telah menetapkan 14 hari masa tanggap darurat bencana sepanjang 30 Juli - 12 Agustus 2013. Dalam bencana itu 12 orang dinyatakan meninggal, dan korban hilang 3 orang.
Sedangkan pengungsi berjumlah 8000 jiwa tersebar di 5 Kecamatan, yakni Nusaniwa, Sirimau, Banguala, Teluk Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan.
Gubernur Maluku menyatakan, menjelang Idul Fitri para pengungsi harus segera ditangani dan dilayani dengan cepat agar dapat merayakannya dengan aman dan nyaman. Kebutuhan sandang dan pangan merupakan prioritas pelayanan bagi para pengungsi.
Sejauh ini Dinsos Kota Ambon memberikan bantuan makanan siap saji. BPBD Kota Ambon sudah memberikan bantuan logistik dan peralatan. Begitu juga Dinas Kesehatan mendirikan Posko Kesehatan.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Sebanyak 24 ton logistik hari ini dikirim dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Pattimura Ambon, untuk memenuhi kebutuhan dasar korban
- 1 Juta Butir Obat Terlarang Disita di Bandung, 11 Orang Jadi Tersangka
- Info dari Sekda Soal Pembayaran THR 2024 Guru PAI Lombok Tengah
- AKBP Ruri Ingatkan Personel Jaga Nama Baik Polri dan Jangan Lakukan Pelanggaran
- 3 Faktor Lamanya Pemadaman Api Kebakaran Hebat Pabrik Tekstil di Bandung
- Kebakaran Pabrik Tekstil di Bandung, Pemadaman Berlangsung 13 Jam
- BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng Bertahan sampai Februari 2025