25 ODHA Meninggal Dunia
Senin, 22 April 2013 – 12:04 WIB
TARAKAN – Lebih dari 400 warga Tarakan terkena Human Immunodeficiency Virus Infection/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) sejak didata tahun 1997 lalu. Dari jumlah itu, 25 di antaranya tercatat telah meninggal dunia. Data ini tercatat sejak didirikannya pelayanan CST (Care, Support and Treatment) untuk penderita HIV/AIDS sejak 2009 lalu. “Yang menderita ini tidak semuanya didasari perilaku buruk, karena banyak anak dan istri yang tidak berdosa akhirnya tertular oleh perilaku suaminya,” kata Kepala Seksi P2P di Dinas Kesehatan Tarakan, dr Tri Astuti seperti diberitakan Radar Tarakan (JPNN Grup), Senin (22/4)
Dari total ODHA sebanyak 414 yang sudah terdata, disinyalir masih banyak penduduk yang belum terdata. Ini disebabkan kurangnya kesadaran warga untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan. Salah satu contoh pelayanan pemeriksaan gratis yang disediakan pemerintah adalah VCT (Voluntary Counseling Test). Meski gratis, warga masih enggan datang ke pelayanan tersebut.
Baca Juga:
Yang mengkhawatirkan adalah tertularnya virus tersebut kepada anak-anak atau bayi yang tidak berdosa. Layaknya fenomena gunung es, kasus ini hanya terlihat di permukaan saja, padahal jika dilihat lebih dalam, maka kasus ini tak terhingga banyaknya.
Baca Juga:
TARAKAN – Lebih dari 400 warga Tarakan terkena Human Immunodeficiency Virus Infection/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) sejak didata
BERITA TERKAIT
- 2 Oknum Polisi yang Memeras Warga Semarang Ditahan, Terancam Dipecat
- Curah Hujan Tinggi, 6 Desa di Sulteng Terendam Banjir
- Info Terkini Kasus Keracunan Massal di Ponorogo setelah Seorang Warga Meninggal
- Satpol PP-WH Diminta Tindak Tegas Pelaku Asusila di Meulaboh
- Banjir di Jalintim Pelalawan Mulai Surut, tetapi Hati-Hati, ya!
- Heikal Safar: Bamus Betawi Siap Kawal Pram-Rano