25 Persen Pemilih PKS Pilih Dukung Jokowi-JK

Pemilih Tak Selalu Ikuti Pilihan Partai

25 Persen Pemilih PKS Pilih Dukung Jokowi-JK
25 Persen Pemilih PKS Pilih Dukung Jokowi-JK

jpnn.com - JAKARTA - Penelitian terbaru Political Communication (PolComm) Institute menemukan kecenderungan pemilih di pemilu legislatif (pileg) lalu tidak selalu sama dengan arah dukungan partai politik ke pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Dari penelitian PolComm diketahui bahwa Gerindra yang pemilihnya tetap solid mendukung Prabowo Subianto di pilpres nanti.

"Hal ini dikarenakan wacana pencapresan Prabowo sudah diangkat dan disosialisasikan sejak awal bahkan slogan partai menyatakan Gerindra menang Prabowo presiden," ungkap peneliti Senior PolComm Institute, Afdhal Makkuraga Putra saat paparan hasil survei bertajuk "Membaca Perilaku Pemilih dalam Pilpres 9 Juli 2014" yang dirilis, Selasa (24/6).

Di luar Gerindra, kata Afdhal, ada penyimpangan perilaku pemilih pada tingkat akar rumput. Dipaparkannya, PPP yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo, hanya 58,8 persen saja pemilihnya yang akan capres nomor urut 1 itu. Bahan tak sedikit kader PPP yang akan memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). "Sebanyak 23,5 persen beralih ke Jokowi dan 17,6 belum menentukan pilihan," katanya.

Bahkan PKS yang mengklaim diri solid dan militan dalam mendukung Prabowo, tak seluruh pemilihnya mau memilih mantan Danjen Kopassus yang di pilpres berpasangan dengan Hatta Rajasa itu. Temuan PolComm menunjukkan, hanya 66,7 persen pemilih PKS di pileg yang memilih Prabowo di pilpres. “Sedangkan 25 persen beralih mendukung Jokowi dan 8,3 persen belum menentukan pilihan,” sebutnya.

Afdhal menambahkan, yang menarik justru massa dari akar rumput Partai Demokrat. Meski arah kebijakan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu memilih netral, tapi kecenderungan massa akar rumputnya menunjukkan pilihan kepada Prabowo-Hatta. Dari penelitian PolComm terlihat  66,7 persen pemilih PD bakal memilih Prabowo-Hatta. Sedangkan pemilih PD yang akan memilih Jokowi-JK ada 33,3 persen.

Penyimpangan juga terlihat di Partai Amanat Nasional (PAN) yang ketua umumnya, Hatta Rajasa menjadi cawapres bagi Prabowo. Sebab, hanya 67,8 persen pemilih PAN yang akan memilih Prabowo-Hatta. Sedangkan  21,8 persen lainnya memilih Jokowi-JK dan sisanya 10,5 persen belum menentukan pilihan

Begitu pula koalisi capres cawapres Jokowi-JK, Afdhal menjelaskan, PKB sebagai pendukung hanya mampu menyumbang 50 persen. 25 persen memilih Prabowo dan sisanya 25 persen belum menentukan pilihan. Partai Nasdem menyumbang dukungan 51,7 persen, sedangkan 14,3 persen mendukung Prabowo-Hatta. Sisanya 28,6 persen belum menentukan pilihan.


Dalam grafik survei PolcoMM Institute, terlihat massa akar rumput dari PKPI 7,5 persen ke Prabowo-Hatta, 97,5 persen ke Jokowi-JK. Sedangkan PBB 92,7 persen ke Prabowo-Hatta, 5,1 persen ke Jokowi-JK dan sisanya 2,2 persen belum menentukan pilihan. Sementara Hanura 18,3 persen ke Prabowo-Hatta, 66,7 persen ke Jokowi-JK dan sisanya 15,0 persen belum menentukan pilihan.

JAKARTA - Penelitian terbaru Political Communication (PolComm) Institute menemukan kecenderungan pemilih di pemilu legislatif (pileg) lalu tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News