25 Persen Pemilih PKS Pilih Dukung Jokowi-JK
Pemilih Tak Selalu Ikuti Pilihan Partai
Untuk Golkar justru benar-benar terbelah. Sebab, 48,6 persen pemilih Golkar ke Prabowo-Hatta, sedangkan 45,9 persen lainnya ke Jokowi-JK dan 5,4 persen sisanya belum menentukan pilihan.
Untuk PBB, 92,7 persen pemilihnya masih seiring dengan arah dukungan partai untuk mendukung Prabowo-Hatta. Hanya 5,1 persen pemilih PBB yang mendukung Jokowi-JK, sementara 2,2 persen lainnya belum menentukan pilihan.
Penyimpangan pemilih juga terjadi pada partai-partai pendukung Jokowi-JK seperti PDIP, PKB, Hanura, NasDem dan PKPI. Menurut Ifdhal, ada 12 persen pemilih PDIP yang akan memilih Prabowo-Hatta. “Sedangkan 80,4 persen setia memilih Jokowi-Jusuf Kalla. Sisanya 7,6 persen belum menentukan pilihan," kata Afdhal.
Sementara PKB sebagai pendukung Jokowi-JK hanya mampu menyumbang 50 persen. Sebab, 25 persen pemilih PKB lari ke Prabowo dan ada 25 persen lainnya yang belum menentukan pilihan.
Untuk Partai Nasdem, mayoritas pemilihnya atau sekitar 51,7 persen memang mendukung Jokowi-JK. Namun, ada 14,3 persen mendukung Prabowo-Hatta. Sementara Hanura 18,3 persen ke Prabowo-Hatta, 66,7 persen ke Jokowi-JK dan sisanya 15,0 persen belum menentukan pilihan.
Dalam grafik survei PolcoMM Institute juga diketahui bahwa 92,5 persen massa akar rumput PKPI ke Jokowi-JK. Sedangkan 7,5 persen ke Prabowo-Hatta, 97,5 persen ke Jokowi-JK.(boy/jpnn)
JAKARTA - Penelitian terbaru Political Communication (PolComm) Institute menemukan kecenderungan pemilih di pemilu legislatif (pileg) lalu tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?