25 Tahun Kemitraan Indonesia-Australia

JAKARTA-Merayakan 25 Tahun Kemitraan Penelitian Pertanian Australia-Indonesia. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, Selasa (20/1) mengadakan resepsi untuk menandai keterlibatan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) selama 25 tahun di Indonesia.
Resepsi yang dihadiri oleh mitra senior dan utama dari Indonesia serta Chief Executive Officer ACIAR, Peter Core yang telah melakukan perjalanan ke Sulawesi untuk menyaksikan proyek-proyek yang didanai oleh ACIAR. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan dengan meningkatkan arus informasi antara prakarsa penelitian nasional dengan kebutuhan nyata para petani.
Seperti yang dikatakan Dubes Australia Farmer, Indonesia merupakan negara mitra ACIAR yang terbesar. "Program ini mencerminkan tingkat kerja sama yang kukuh antara dua negara kita selama 25 tahun dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di Indonesia, dan dalam pengurangan kemiskinan," ujarnya. ACIAR dalam hal ini telah menginvestasikan hampir A$11 juta pada tahun 2009 dengan kegiatan proyek dan pelatihan.
Hal senada juga disampaika CEO Peter Core ACIR dalam hal ini memiliki kemitraan yang luas dalam penelitian pertanian dengan Indonesia, termasuk program kerja sama dengan tiga Departemen utama yakni kehutanan, perikanan dan pertanian di berbagai propinsi. "Karya tersebut mulai dari peningkatan akses pasar ekspor bagi petani buah manggis Jawa, hingga peningkatan keamanan pangan dasar bagi masyarakat subsisten dataran tinggi di Papua," katanya.

Tak hanya alam bentuk pembenahan dalam bidang kehutanan, perikanan dan pertanian, ACIAR juga telah mendukung sekitar 50 warga Indonesia untuk merampungkan studi pascasarjana di Australia. Dengan pendidikan di Austalia, para lulusannya juga memberikan sumbangsih yang bernilai kepada pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
Dengan berjalannya program ini selama 25 tahun, Farmer mengakui sumbangsih Manajer Pemangku Kepentingan ACIAR, Mirah Nuryati atas karyanya selama 17 tahun di ACIAR Indonesia. Dalam hal ini Nuryati telah diberi penghargaan Australian Public Service Medal atas pelayanan publik yang luar biasa dalam pengembangan proyek penelitian kerja sama antara Australia dan Indonesia. "Saya bangga orang Indonesia bisa berkarya buat negaranya sendiri dan negara bangsa lain," cetusnya. (rie/JPNN)