27 Ribu Buruh Indonesia di Korsel
Selasa, 18 November 2008 – 20:54 WIB
Nur Kholis. Foto : Agus Srimudin/JPNN
”Waktu saya disana beberapa hari lalu, ada sekitar 100 buruh migran yang ditangkap. Tapi setelah saya cek, tak ada dari Indonesia yang ditangkap atas perintah presiden baru Lee Myum. Kebanyakan mereka dari Filipina,” cerita mantan Direktur LBH Palembang itu.
Baca Juga:
Untuk mencari tahu kondisi buruh migran Indonesia di Korea Selatan, lanjut Kholis, tim Komnas HAM Indonesia melakuan pertemuan di wilayah Ansan, Korsel. ”Kami ketemu sekitar 15 buruh asal Indonesia. Mereka itu banyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Kami melakukan dialog, sebagian mereka kerja di pabrik dan kapal laut penangkap ikan,” cerita Kholis.
Dari dialog itu, lanjut dia, didapat cerita bahwa bekerja di Laut sebagai penangkap ikan jauh lebih sulit kondisinya daripada di daratan. Kesulitan itu karena faktor cuaca dan lebih dingin. Kesulitan lain, buruh asal Indonesia banyak yang saat datang ke negeri orang tidak dibekali dengan kemampuan bahasa.
”Itu problem bagi mereka, sampai disana training singkat, sementara kerja di Soul sangat disiplin dan cepat. Mereka buruh migran Indonesia umumnya kesulitan mengkuti irama kerja mereka, semetara bahasa tidak bisa. Itulah harapan mereka kepada pemerintah Indonesia dan Komnas HAM untuk mengatakan kepada para agen mengirim buruh migran yang sudah mendapat kursus bahasa, artinya lembaga-lembnaga agensi dipersyaraatkan bisa memberi kursus bahasa,” cerita pria yang saat di South Korea sempat dijamu duta besar RI untuk Korsel itu.(gus/jpnn)
JAKARTA - Rencana penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Komnas HAM Indonesia dengan Komnas HAM Korea Selatan untuk perlindungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia