27 Saksi Diperiksa, Pembunuhan Sukardi Masih Misteri
jpnn.com - JAKARTA - Penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa 27 saksi terkait kasus penembakan Aipda Anumerta Sukardi, Provost Polairud Mabes Polri yang ditembak mati orang tak dikenal (OTK) di depan Gedung KPK pekan lalu.
Namun dalam perkembangan penyelidikan, motif kasus pembunuhan ini masih menjadi misteri. Polisi belum ada kemajuan berarti untuk menguak motof maupun pelaku yang ditengarai sebagai pembunuh profesional.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, penyidik sudah memeriksa saksi dari supir truk, security KPK, pihak ekspedisi serta sejumlah saksi lain yang saat kejadian berada di sekitar lokasi kejadian.
Tapi untuk menggambarkan profil pelakunya, polisi belum bisa menggambarkan secara detil hanya dengan mengandalkan rekaman CCTV yang didapat dari gedung KPK. Sehingga diperlukan adanya saksi ahli forensik.
"Saksi ahli forensik untuk membaca secara saintifik, memunculkan profil pelaku dan kendaraan yang digunakan," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Selasa (17/9).
Saat ditanya apakah penyidik menemui jalan buntu untuk mengungkap peristiwa ini, Rikwanto menampik anggapan itu. Menurutnya diperlukan waktu untuk bisa menguak kejadian itu secara utuh serta mengungkap pelakunya.
"Untuk penembakan di depan KPK ini butuh proses, tinggal menunggu waktu saja. Pelakunya masih diidentifikasi," jawab Rikwanto.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Penyidik Dit Reskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa 27 saksi terkait kasus penembakan Aipda Anumerta Sukardi, Provost Polairud Mabes
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Surat Berharga Tak Kunjung Diserahkan Penyidik Bareskrim, Poltak Mengadu ke Propam
- DPR Minta Dugaan Pencemaran oleh Tambang Emas Milik BRMS Diselidiki
- Istri Polisi Tersangka Penipuan Ponzi, Sahroni Minta Suami Wike Juga Diperiksa
- Komisi XII Tinjau Ketersediaan Stok Elpiji 3 Kg di Kembangan
- 142 Perwira Siswa Dikreg Seskoal Angkatan Ke-63 Jalani Pendidikan di Bumi Cipulir