28 Orang Tua Wisudawan Tewas
Pesawat yang Ditumpangi Jatuh di Utara Papua Nugini
Sabtu, 15 Oktober 2011 – 09:01 WIB
PORT MORESBY - Cuaca buruk membuat pesawat jenis Bombardier Dash 8 milik Maskapai PNG celaka. Kamis lalu (13/10), pesawat yang mengangkut total 32 orang itu jatuh di pesisir sebelah utara Papua Nugini. Akibatnya, 28 orang tewas. Sedangkan, empat lainnya selamat. Hingga kemarin (14/10), proses evakuasi masih berlangsung.
Jubir Komisi Investigasi Kecelakaan Papua Nugini, Sid O"Toole, mengatakan bahwa saat kecelakaan terjadi, pesawat sedang menuju Kota Madang, Provinsi Madang. "Pesawat yang bertolak dari Kota Lae (Provinsi Morobe) itu jatuh di sebuah hutan terpencil, sekitar 20 kilometer dari Madang," katanya. Seluruh penumpang adalah orang tua yang hendak menghadiri wisuda putra-putrinya di Divine World University.
Begitu badan pesawat berbaling-baling ganda itu menyentuh tanah Kamis lalu, terjadilah ledakan. Dengan cepat, api menjalar ke seluruh badan pesawat. Karena badai dan hujan deras yang mengguyur Papua Nugini saat itu, api padam dengan sendirinya. Tapi, polisi dan tim medis serta ambulans terlambat tiba di lokasi. Sebab, badai dan hujan deras membuat provinsi di pesisir utara Papua Nugini itu kebanjiran.
Empat orang yang selamat langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan intensif. Dalam keterangan tertulisnya, Maskapai PNG menyatakan bahwa empat korban selamat adalah pilot, kopilot, seorang pramugari dan seorang penumpang. Selain pilot dan kopilot yang berasal dari Australia dan Selandia Baru, para penumpang dan kru pesawat lainnya adalah warga Papua Nugini.
PORT MORESBY - Cuaca buruk membuat pesawat jenis Bombardier Dash 8 milik Maskapai PNG celaka. Kamis lalu (13/10), pesawat yang mengangkut total 32
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer