28 Orang Tua Wisudawan Tewas
Pesawat yang Ditumpangi Jatuh di Utara Papua Nugini
Sabtu, 15 Oktober 2011 – 09:01 WIB
Beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi, Kapten Bill Spencer yang memiloti pesawat nahas itu sempat melaporkan situasi darurat. "Saat itu, di lokasi kejadian memang sedang terjadi badai. Cuaca sangat buruk. Pilot sempat mengatakan hendak melakukan pendaratan darurat tapi pesawat malah jatuh dan mesinnya terbakar," terang Maskapai PNG dalam pernyataan tertulis.
Baca Juga:
Sebenarnya, Spencer yang saat itu bertugas bersama kopilot Campbell Wagstaff adalah pilot senior. Pria 64 tahun itu sudah menerbangkan berbagai jenis pesawat dalam waktu 45 tahun terakhir. Selama 35 tahun, dia khusus melayani rute penerbangan di Papua Nugini dengan jenis pesawat yang sama dengan Bombardier Dash 8. Sedangkan, Wagstaff sudah memiliki 2.500 jam terbang.
Meski cuaca buruk diduga kuat sebagai penyebab kecelakaan, Maskapai PNG tetap melakukan investigasi menyeluruh. "Kami akan menyelidiki berbagai faktor penyebab. Seperti faktor cuaca, bahan bakar dan gangguan teknis," terang maskapai tersebut. Sampai penyelidikan berakhir, Maskapai PNG mengandangkan 11 pesawat Bombardier Dash 8 yang mereka miliki.
"Ini bentuk komitmen kami kepada masyarakat Papua Nugini, termasuk keluarga dan kerabat korban tewas serta para korban yang selamat," papar Erastus Kamburi, jubir Maskapai PNG, dalam jumpa pers. Dia juga berjanji akan terus mendampingi para korban selamat dan kerabat serta keluarga korban tewas, baik secara finansial maupun material. (AP/AFP/hep/ami)
PORT MORESBY - Cuaca buruk membuat pesawat jenis Bombardier Dash 8 milik Maskapai PNG celaka. Kamis lalu (13/10), pesawat yang mengangkut total 32
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer