28 Pilot Melihat Balon Udara Liar di Ketinggian Pesawat
jpnn.com, JAKARTA - Balon udara tradisional liar kembali mengganggu keselamatan penerbangan. Pada hari pertama lebaran tahun ini, ada 28 laporan pilot yang melihat balon di ketinggian bervariasi.
"Kemarin pada hari pertama lebaran, kami mendapat 28 pilot report yang melihat balon udara dan membahayakan keselamatan penerbangan. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan balon udara liar, karena sangat membahayakan keselamatan penerbangan,” ujar Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto.
Disampaikan Novie, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke daerah-daerah yang memiliki kebiasaan menerbangkan balon.
“Setiap tahun kami sosialisasi, tahun ini sepanjang bulan Ramadan yang lalu kami sosialisasi ke Wonosobo, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, hingga ke Ponorogo, Jawa Timur,” terang Novie.
Sosialisasi dilakukan AirNav lewat berbagai cara, mulai dari kecamatan, komunitas balon, pemuka agama hingga ke sekolah-sekolah.(chi/jpnn)
Berikut 28 Pilot ( PIREP) pada hari pertama lebaran 2019 yang melaporkan adanya balon udara liar:
1.GIA 257 JOG - CKG
Dep. 01.27 UTC terlihat
Lampion pada Alt.7000
Rad 315 - 250
Distance 21 Nm
2.LNI 536 CGK- SOQ
Terlihat Lampion pada
Radial 300 VOR SLO
Ketinggian 12000 ft
Sosialisasi telah dilakukan AirNav lewat berbagai cara terkait balon udara, mulai dari kecamatan, komunitas balon, pemuka agama hingga ke sekolah-sekolah.
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Pilot senior Captain Hanafi Luncurkan Buku The Last Flight Pilot
- Virgin Australia Airlines jadi Maskapai Internasional Pertama yang Gunakan SAF Pertamina
- Pertamina dan Airbus Sepakat Jajaki Kerja Sama Pengembangan SAF di Indonesia
- Pelita Air Kembali Catat OTP Hingga 95 Persen
- Aparat Evakuasi Nakes dan Guru Pascainsiden Pembunuhan Pilot Selandia Baru oleh KKB