280 Produk Terancam Mati
Dampak ACFTA bagi Ekonomi Indoensia
Rabu, 03 Februari 2010 – 15:52 WIB
JAKARTA– Pemberlakukan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) awal 2010 yang diharapkan membawa berkah, ternyata hanya menjadi petaka bagi perekonomian Indonesia. Faktanya, posisi industri dalam negeri semakin tertekan oleh datangnya produk asal China. DIprediksi, sedikitnya 280 produk dalam negeri akan mati jika pemerintah tidak segera mengantisipasinya.
Anggota Komisi VI DPR RI, Ir Idris Laena mengatakan kekhawatiran masyarakat pelaku perekonomian terkait pemberlakukan ACFTA tersebut perlahan-lahan sudah mulai dirasakan. Beberapa produk andalan dalam negeri sudah meresakan tekanan produk asal China adalah seperti obat-obatan, tekstil dan masih banyak lagi.
Baca Juga:
"Kalau persoalan ini tidak diantisipasi oleh pemerintah dengan cara melakukan renegoisasi ulang dengan China, maka kita prediksi sebanyak 280 produk dalam negeri akan mati. Karena produk dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk China yang lebih murah dan menjanjikan," ungkapnya.
Untuk itu, beber dia, Komisi VI DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk memonitoring rencana renegoisasi ulang dengan China tersebut. "Kami terus mendesak pemerintah supaya melakukan renegosiasi ulang dengan China, karena kalau ini tidak dilakukan maka produk dalam negeri akan mati," ujarnya.(yud/jpnn)
JAKARTA– Pemberlakukan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) awal 2010 yang diharapkan membawa berkah, ternyata hanya menjadi petaka bagi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya