280 Tewas dan 319 Hilang Akibat Bopha
Kamis, 06 Desember 2012 – 07:22 WIB
Di jalan, puluhan mayat penuh lumpur hanya dijajarkan. Jenazah para korban itu ditutupi kain dan daun pisang. Warga berkerumun untuk mencari mayat kerabat mereka. Seorang warga menyemprotkan insektisida untuk mengusir lalat yang mengerebungi jenazah.
Baca Juga:
Seorang pria hanya bisa meratapi jenazah putranya yang ditutupi plastik. Di tempat sama, seorang ibu cuma mondar-mandir dan terus menangis karena tak menemukan anaknya di antara deretan mayat korban. ’’Tiga anak saya belum ditemukan,’’ katanya berulang-ulang di depan kamera TV.
Menteri Dalam Negeri Filipina Mar Roxas mengunjungi lokasi bencana kemarin. Dia mengatakan, upaya pencarian oleh tentara dan sukarelawan belum menemukan satupun di antara 319 orang yang dinyatakan hilang di New Bataan. ’’Itu adalah jumlah seluruh keluarga yang terdaftar sebagai warga setempat. Semuanya diduga terseret banjir,’’ ujarnya kepada jaringan TV ABS-CBN.
Di Provinsi Davao Oriental, daerah pesisir yang pertama kali dihantam badai, sedikitnya 115 orang tewas. Sebagian besar rumah warga di tiga distrik rusak parah. Hampir tidak ada atap rumah warga yang utuh akibat angin berkecepatan hingga 195 kilometer perjam itu. (AP/cak/dwi)
MANILA – Amuk Topan Bopha di selatan Filipina pada Selasa lalu (4/12) benar-benar luar biasa. Korban tewas akibat serangan salah satu taifun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan