29 Wanita jadi Korban Perdagangan Manusia dengan Modus Pengantin Pesanan
Dalam aksinya, pria Tiongkok yang sedang mencari calon istri asal Indonesia dimintai uang sebesar Rp 400 juta. Dari uang itu, korban hanya diberi uang sebesar Rp 20 juta untuk keluarga korban.
"Korban akan dinikahi dengan orang China. Di Indonesia dihargai oleh agen Rp 400 juta dan dibagi ke agen lain hingga ke perekrut sudah nyebar ke desa-desa. Mereka (pelaku) juga sudah punya perangkat untuk melakukan aksinya, misalnya wali nikah palsu sudah disediakan, menyediakan even untuk wedding, menyediakan acara resepsi, menyediakan fasilitas tinggal di hotel," paparnya.
Setelah proses pernikahan dengan dokumen pernikahan yang telah dipalsukan oleh sindikat pelaku, korban selanjutnya dibawa oleh pria Tiongkok tersebut ke negaranya.
Di sana, korban dijadikan pekerja tanpa adanya uang bayaran serta mendapatkan perlakuan kekerasan oleh suaminya atau pria Tiongkok tersebut.
"Dari pengakuan korban, sampai di sana (Tiongkok) dia (korban) harus bekerja, kerja mulai jam 7 pagi sampai jam 6 sore, lalu istirahat dan kerja lagi sampai jam 9 malam baru istirahat. Akibatnya teman-teman menolak hubungan seksual, ketika menolak dipukul dan berbagai macam bentuk kekerasan fisik lainnya," jelasnya.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Perdagangan Orang ke Tiongkok
Kini, pihak Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) telah berhasil memulangkan kembali sebanyak 9 korban asal Kalimantan Barat dan satu korban asal Jawa Barat.
"Kami meyakini bahwa apa yang dialami korban ini adalah tindak pidana perdagangan orang karena unsur didalamnya terpenuhi seperti proses, cara dan tujuannya sesuai dengan UU Nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO Pasal 2 dan pasal 4," pungkasnya. (rmol)
Wanita tersebut berasal dari dua wilayah di Indonesia, yakni 13 asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dan 16 lainnya asal Jawa Barat.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Polisi Ungkap Kasus TPPO di Palembang, Tiga Tersangka Ditangkap
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Kantor Imigrasi Bekasi Terapkan Kebijakan Bagi CPMI Untuk Dukung Pemberantasan TPPO
- Kantor Imigrasi Bekasi Bertekad Berantas TPPO
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Irjen Daniel Silitonga Berantas TPPO dari Akar Rumput