3 ABG Disiksa Oknum TNI

3 ABG Disiksa Oknum TNI
3 ABG Disiksa Oknum TNI
Jelas para remaja itu kaget dan ketakutan. Tapi, ketakutan mereka semakin menjadi saat dibawa ke sebuah lapangan di dalam areal Kavaleri. Sepanjang jalan menuju lapangan, ketiganya dipukuli. Tiba di lapangan, ketiganya ditelanjangi hingga hanya mengenakan celana dalam. Jelas ketiganya ketakutan dan bertanya kenapa dianiaya. Tapi, tiap ngomong, ketiganya malah dipukul dan itu terus berulang.

Ketiganya juga dimasukkan ke dalam parit berlumpur. Di parit itu, ketiganya terus dipukul. Tak hanya pakai tangan. Parang juga dipakai menampar tubuh belakang ketiganya. Parahnya, api rokok juga disundut ke tubuh. Tali pinggang ketiganya juga digunakan personel Kavaleri untuk melibas tubuh ketiga remaja itu. Rambut mereka juga digunting tak teratur.

Setelah selesai dianiaya ketiganya sekira pukul 09.00 wib dilepaskan dan disuruh pulang. "Kami gak tahu apa-apa Bang kalau ada geng motor. Kami pulang dari warnet nya. Terus tiba-tiba kami distop dan ditunjang di atas kereta, terus dipukuli kami Bang. Kami gak boleh ngomong, sikit ngomong langsung dihantam," ujar Surya dan Reza, saat ditemui di RSU Pirngadi Medan ketika membuat visum, didampingi Mitra Lubis SH dan Elizhabet Juniarti SH dari Lembaga Perlindungan Ibu dan Anak (LPIA) Yayasan Pusaka Indonesia, kemarin (10/1) sore.

Kasus ini juga sudah dilaporkan ke Detasemen Polisi Militer (DEN POM) dengan bukti laporan No: TBLP-/I/2012. "Kami akan menyurati pihak Yonkav 6/Serbu terkait untuk menindak lanjuti kasus ini. Dan kami pun berharap agar pihak TNI AD bersikap netral. Ya, kalau tentara itu harusnya melindungi masyarakat, bukannya malah menyakiti dan menganiaya. Dan kalau pun memang benar bersalah, kan masih ada hukum. Bukan main pukul aja," kesal Mitra.

MEDAN--Pelemparan pos jaga Yonkav 6/Serbu –sering disebut Kavaleri- pada Minggu (8/1) dinihari lalu berbuntut panjang. Tiga remaja dianiaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News