3 Alasan BPJPH Memilih Bentuk Gunungan Wayang sebagai Logo Halal Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Logo halal Indonesia yang berbentuk gunungan wayang dan motif batik lurik atau surjan menimbulkan polemik.
Sebagian kalangan menilai label baru ini Jawa Sentris.
Kapala Pusat Registrasi Sertifikasi Halal pada Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag Mastuki menegaskan pemilihan bentuk gunungan dan batik lurik dalam label Halal Indonesia bukan berarti Jawa Sentris.
“Pemilihan label halal yang menggunakan media gunungan wayang dan batik lurik itu tidak benar kalau dikatakan Jawa Sentris,” tegas Mastuki di Jakarta, Senin (14/3).
Ada tiga penjelasan yang disampaikan Mastuki terkait hal ini.
Pertama, baik wayang maupun batik sudah menjadi warisan Indonesia yang diakui dunia.
Keduanya ditetapkan Unesco sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya nonbendawi (intangible heritage of humanity).
“Wayang ditetapkan pada 2003, sedangkan batik ditetapkan enam tahun kemudian, yaitu pada 2009,” ujar Mastuki.
BPJPH menyodorkan 3 alasan utama sehingga memilih bentuk gunungan wayang sebagai logo halal Indonesia
- SPAN-PTKIN 2025, Jaring Calon Mahasiswa Bertalenta Tinggi, Siap Kerja
- Boleh Ikut Mendaftar PPPK 2024, tetapi Dinyatakan TMS, Piye to?
- BPJPH Berkunjung ke Pabrik, Nestle Perkuat Komitmen Jaminan Produk Halal
- 5 Berita Terpopuler: Hasil Pendataan Keluar, Nasib Honorer Sudah Diatur, Ada Solusi Konkret untuk yang PHK
- Hampir Separuh Pelamar PPPK Tahap 2 Kemenag Dinyatakan TMS, Waduh
- Kritisi Surat Edaran Pemotongan Dana BOS Madrasah, HNW: Tidak Sejalan dengan Inpres