3 Alasan Demokrat Sumut Menolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
jpnn.com - MEDAN- Ketua DPD Partai Demokrat Sumut M Lokot Nasution secara tegas menyatakan menolak keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Lokot Nasution menyebut tiga alasan dirinya menolak menaikkan harga BBM subsidi pada saat ini.
Pertama, harga minyak dunia turun saat ini sedang turun. Jadi, tidak tepat jika pemerintah justru menaikkan harga BBM bersubsidi.`
Harga minyak dunia sedang mengalami penurunan, dari sekitar US$ 85 per barel pada saat diputuskan kenaikan harga BBM, Sabtu (3/9). Pada hari ini (8/9) turun lagi menjadi US$ 80 per barel.
Kedua, tingkat inflasi saat ini sedang tinggi. Bahkan di Sumut, khususnya tingkat inflasi menembus angka 5,3.
Menurutnya, kanaikan harga BBM bersubsidi makin memperburuk daya beli masyarakat.
Dampaknya antara lain terjadi kenaikan tarif transportasi konvensional dan online, harga sparepart kendaraan, sembako dan jasa lainnya.
“Sementara, kondisi hari ini pasar untuk penjualan produk domestik kita masih sangat lesu,” ujar Lokot Nasution dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9).
Berikut ini 3 alasan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut M Lokot Nasution menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP