3 Alasan Utama Impor Komoditas Pangan Masih Dianggap Wajar

jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Suwardi mengatakan, impor komoditas pangan masih bisa ditoleransi dengan beberapa alasan.
"Pertama, produksi pangan belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jika tidak mengimpor, terjadi kelangkaan bahan pangan dan harga melonjak naik," ujar Suwardi, Sabtu (29/12).
Alasan kedua ialah impor pangan diterapkan karena produksi dalam negeri belum memenuhi kualitas standardisasi kebutuhan industri domestik.
"Ketiga, mengimpor bahan pangan untuk cadangan dan penstabil harga," kata Suwardi.
Suwardi menilai kebijakan impor pangan juga memiliki pengaruh positif terhadap sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Misalnya, impor pangan untuk kebutuhan industri bakal mendorong usaha bergeliat sehingga mendongkrak ekonomi.
Meski demikian, ucap Suwardi, pemerintah sebaiknya tetap memprioritaskan kualitas produksi pangan dalam negeri untuk memasok kebutuhan industri.
Aspek lainnya terhadap ekonomi bangsa, menurut Suwardi, kebijakan impor pangan yang difokuskan kepada kebutuhan masyarakat sehari-hari bakal memengaruhi penurunan harga di pasaran.
Dekan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Suwardi mengatakan, impor komoditas pangan masih bisa ditoleransi dengan beberapa alasan.
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD 3,45 Miliar pada Januari 2025
- Kanwil Bea Cukai Banten Layani Kargo Perdana ke Pusat Logistik Berikat di Cilegon
- Bea Cukai Beri Asistensi Perusahaan Berstatus AEO Agar Optimalkan Fasilitas Kepabeanan
- Ini Alasan Kejagung Geledah Kantor Ditjen Migas
- Ratusan Mahasiswa Undip Perdalam Wawasan Kepabeanan Lewat Kunjungan ke Bea Cukai