3 Anak Dianiaya Prajurit TNI AD Gegara Masalah Ini, Pangdam Perintahkan Usut Tuntas

jpnn.com, JAYAPURA - Polisi Militer Kodam (Pomdam) XVII Cenderawasih tengah menyelidiki kasus penganiayaan terhadap tiga anak di Arso yang diduga melibatkan prajurit TNI AD.
Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) Cenderawasih Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha mengatakan Pomdam meminta keterangan dari para korban terkait prajurit yang diduga melakukan penganiayaan.
"Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz memang sudah dimintai keterangannya, namun, belum dipastikan berapa orang pelakunya karena keterangan ketiga korban berbeda-beda," Brigjen TNI Wisnu di Jayapura, Sabtu malam.
Dia mengatakan laporan yang diterima dari korban yang berusia antara sebelas tahun hingga 14 tahun itu dianiaya karena diduga mencuri dua ekor burung kakatua yang ada di pos tempat para prajurit TNI AD bertugas yang berlokasi di jalan Maleo, Kampung Yuwanain Arso II, Distrik Arso, Kabupaten Keerom.
Ketiga korban kemudian diamankan di Pos Satgas Damai Cartenz, Kamis (27/10) dan dianiaya hingga nampak lebam.
Brigjen memastikan kasus ini akan ditangani hingga tuntas.
"Pangdam sudah memerintahkan untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas dan pelakunya diproses hukum," tegas Wisnu Graha.
Informasi yang dihimpun menyebutkan tiga anak yang mengalami pemukulan pada Kamis (27/10) berinisial RF (14) , BB (13) dan LK (11).
Brigjen Sidharta Wisnu Graha menegaskan Pomdam telah meminta keterangan dari ketiga anak yang jadi korban penganiayaan.
- Viral Perundungan Siswa SMP di Kota Bandung, Korban Dikeroyok
- Panglima TNI Bangga Sambut Prajuritnya Seusai Bertugas Dalam Misi PBB di Lebanon
- Eks Polisi yang Jadi Panglima KKB, Aske Mabel Ditangkap, Lihat!
- Kolonel Arm Untoro Hariyanto: Prajurit TNI Jangan Cengeng!
- Arahan Kolonel Untoro ke Seluruh Prajurit: Jauhi Judol, Itu Awal Petaka
- Guru Honorer di Bengkulu Jadi Tersangka Penganiayaan Murid SD