3 Balita Dibunuh saat Ibadah
Senin, 05 November 2012 – 12:05 WIB
Evi mengaku tidak mengenal pelaku sebelumnya. “Melihat dia tiba-tiba datang bawa parang, saya pikir dia teroris,” tukas Evi dengan mata berkaca-kaca menahan tangisnya.
Usai membantai anak-anak di dalam gereja, sambung Evi, dia melihat pelaku keluar dari pintu saat dia masuk. Pelaku berjalan santai sambil menenteng parang menuju rumahnya yang tepat berada di samping kanan kompleks gereja, yang berjarak sekitar 20 meter. Saat itu, dia dan St D br Situmorang serta anak-anak sekolah minggu bersembunyi di rumah warga yang berada di sekitar kompleks gereja.
“Dia (pelaku, Red) lalu masuk ke rumahnya. Warga lainnya kemudian ramai berdatangan, kami baru berani keluar dari rumah,” ujarnya.
Senada dengan Evi, St D br Situmorang mengaku trauma dengan tragedi berdarah dan memilukan itu. Setelah lari ke luar, dia tidak tahu apa yang terjadi di dalam gereja.
TAPTENG-Hujan pada Minggu pagi (4/11) di sebuah gereja di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, menjadi kisah duka. Tiga jemaatnya yang masih bocah di
BERITA TERKAIT
- Aset Sandra Dewi Ikut Dirampas Negara, Kuasa Hukum Harvey Moeis Tak Terima
- Polda Metro Jaya Turunkan Tim Selidiki Temuan Mayat di TPU Menteng Pulo
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Gagalkan 9 Kilo Sabu-Sabu Beredar di Kota Bandung
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi
- Kronologi Pemicu Perselisihan Ojol vs Opang di Cibiru Hilir Bandung