3 Balita Dibunuh saat Ibadah

3 Balita Dibunuh saat Ibadah
3 Balita Dibunuh saat Ibadah
Evi mengaku tidak mengenal pelaku sebelumnya. “Melihat dia tiba-tiba datang bawa parang, saya pikir dia teroris,” tukas Evi dengan mata berkaca-kaca menahan tangisnya.

Usai membantai anak-anak di dalam gereja, sambung Evi, dia melihat pelaku keluar dari pintu saat dia masuk. Pelaku berjalan santai sambil menenteng parang menuju rumahnya yang tepat berada di samping kanan kompleks gereja, yang berjarak sekitar 20 meter. Saat itu, dia dan St D br Situmorang serta anak-anak sekolah minggu bersembunyi di rumah warga yang berada di sekitar kompleks gereja.

“Dia (pelaku, Red) lalu masuk ke rumahnya. Warga lainnya kemudian ramai berdatangan, kami baru berani keluar dari rumah,” ujarnya.

Senada dengan Evi, St D br Situmorang mengaku trauma dengan tragedi berdarah dan memilukan itu. Setelah lari ke luar, dia tidak tahu apa yang terjadi di dalam gereja.

TAPTENG-Hujan pada Minggu pagi (4/11) di sebuah gereja di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, menjadi kisah duka. Tiga jemaatnya yang masih bocah di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News