3 Bocah SMP Jadi Pengikut LGBT

jpnn.com - TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan berhasil mendeteksi fenomena LGBT di wilayahnya. Ironisnya, komunitas ini telah “menjerat” korban yang masih di duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Asissten III Pemerintah Kota Tarakan H Mariyam mengatakan, pihaknya telah menangani tiga anak kasus LGBT yang masih duduk di bangku SMP. Hal itu diketahui setelah ada ibu yang mengeluhkan anaknya jarang di rumah.
Setelah ditelusuri, ternyata si anak ini mempunyai penyakit psikologis. Yakni penyuka sesama jenis. “Kami sempat wawancara, dan si anak ini mengatakan tidak mau dipisahkan oleh pasangan sesama jenisnya itu,” jelasnya kepada Kaltara Pos, Senin (31/5).
Lantaran persoalan ini dianggap tidak normal, pihaknya telah bekerja sama dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tarakan untuk menangani permasalahan ini.
Adapun upaya yang dilakukan yakni melakukan rehabilitasi kepada korban agar kembali normal. Selain itu, beberapa korban juga ada yang dikirim ke luar daerah untuk mengikuti terapi psikologis. (kp2/jos/jpnn)
TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan berhasil mendeteksi fenomena LGBT di wilayahnya. Ironisnya, komunitas ini telah “menjerat” korban
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- APBD Riau Defisit Rp 3,5 Triliun, Gubernur Pusing, Wagub: Tak Perlu Dirisaukan!
- Menjelang Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Alternatif Tol Palembang-Betung
- Pengamat: Dedi Mulyadi Otokratik, tetapi Bukan Otoriter
- Kerangka Manusia Ditemukan di Ladang Tebu Bantul, Polisi Bilang Begini
- Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Nelayan di DIY Tunda Melaut
- Banjir-Longsor di Madiun Mengakibatkan Satu Orang Hilang