3 Cara Ganjar-Mahfud Untuk Ciptakan Budaya Patuh Pajak
jpnn.com, JAKARTA - Pasangan capres-cawapres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad menciptakan budaya masyarakat yang patuh pajak tanpa merasa rumit atau curiga dan khwatir akan penggunaan dana tersebut.
Anggota Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Anton Gunawan mengatakan paslon nomor urut tiga itu telah memiliki strategi dalam menciptakan budaya kepatuhan pajak. Sehingga pajak tidak lagi hal yang menakutkan bagi seluruh masyarakat.
Total tiga cara yang akan dilakukan Ganjar-Mahfud dalam menciptakan budaya kepatuhan pajak di masyarakat (culture of tax compliance).
"Pertama, mempermudah dan menyederhanakan sistem administrasi pajak. Ganjar-Mahfud akan memperbaiki administrasi pajak menjadi lebih mudah untuk dipahami oleh masyarakat," kata dia dalam siaran persnya, Selasa (2/1)
Caranya, kata Anton, dengan menyederhanakan prosedur, sehingga tidak rumit dan sulit dipahami.
Kemudian, dalam pelaksanaannya sistem administrasi pajak akan memaksimalkan teknologi informasi untuk memudahkan pelayanan dan pengawasan kepada wajib pajak, sekaligus menambah produktivitas petugas pajak.
"Selain prosedur dan penggunaan teknologi, sistem administrasi pajak modern harus didukung sumber daya manusia (SDM) professional dan berkualitas yang memiliki sikap mental, adil, melayani, dan responsif," sambung dia.
Dengan demikian, tidak ada satu pun masyarakat yang takut dan curiga untuk membayarkan dan melaporkan pajaknya.
Capres-cawapres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar-Mahfud memiliki tiga cara ampuh untuk menciptakan budaya patuh pajak.
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Putusan Mardani Maming Sesat Hukum, Mahfud Md: Kejaksaan Harus Buka Lagi Perkaranya
- Kepala BPJPH Mewajibkan Label Halal ke Barang yang Dijual, Mahfud: Itu Salah
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No