3 Cara ini Bisa Buat Industri Perbankan Syariah Punya Bank Bermodal Kuat Seperti BSI
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Ekonomi Syariah Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Fauziah Rizki Yuniarti merekomendasikan tiga cara untuk industri perbankan syariah, agar punya modal kuat seperti PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Pasalnya, kasus peretasan data di BSI yang pernah terjadi menjadi pengingat berharga akan perlunya bank syariah lain dengan modal setara BSI.
Bank syariah lain bermodal besar tersebut diharapkan bisa berkompetisi untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah yang terbaik bagi nasabah.
“Dari sisi supply, hal tersebut akan menciptakan persaingan sehat karena para pemain berusaha berkompetisi memberi yang terbaik untuk nasabah dari berbagai sisi, produk, dan jasa,” tutur Fauziah.
Fauziah menambahkan, adanya bank syariah besar yang setara BSI juga akan berdampak dari sisi demand. Pasalnya, nasabah akan memiliki beragam pilihan sehingga bisa melakukan perbandingan dari berbagai sisi, mulai dari fasilitas, harga, aksesibilitas, dan sebagainya.
“Bank syariah besar tersebut harus bisa bersaing dan mendampingi BSI yang saat ini menjadi satu-satunya Bank Syariah di Top 10 bank terbesar nasional,” kata Fauziah.
Cara pertama, UUS melakukan spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Kemudian, BUS tersebut melakukan strategi penguatan modal sehingga bisa menjadi BUS Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 3.
Kedua, beberapa UUS konsolidasi dan menjadi 1 BUS dengan KBMI 3 atau KBMI 4.
Bank syariah besar tersebut harus bisa bersaing dan mendampingi BSI yang saat ini menjadi satu-satunya Bank Syariah di Top 10 bank terbesar nasional.
- Menjelang Akhir Tahun, BSI Raih Dua Penghargaan dari Bank Indonesia
- Dana BSI Scholarship 2024 Tembus Rp 37,5 Miliar
- Tiga Direksi bank bjb Raih Penghargaan dari Infobank
- Transaksi Emas BSI Meningkat 60 Persen
- Milenial Dominasi Pengguna BYOND, BSI Hadirkan Literasi Digital di Mal-Mal Jabodetabek
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia