3 Desember 13 Nyawa Melayang, Kemarin 13 Lagi

3 Desember 13 Nyawa Melayang, Kemarin 13 Lagi
Foto semasa hidup Pelda Lukman Hakim korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 A 1334 TNI AU di Wamena Papua, Minggu 18/12/16. Foto: Ipunk Purwanto/MALANG POST

Untuk analisis media, Hadiyan menyatakan bahwa kru pesawat dipastikan memiliki data cuaca sebelum terbang.

Artinya, cuaca di Timika dan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pagi itu aman untuk terbang. Dari faktor manusia, Hadiyan belum mau memberikan analisis. ”(Faktor manusia, Red) bukan hanya pilot, tapi juga navigator, teknisi, bahkan manusia yang di bawah (menara kontrol, Red),” ungkapnya.

TNI-AU membentuk tim panitia penyelidikan kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) untuk menelusuri penyebab pasti kecelakaan itu. Tim tersebut diterjunkan ke lokasi kecelakaan beberapa jam pascainsiden.

”Tolong bersabar, tim sedang bekerja,” ucap dia. Soal misi latihan yang dikombinasikan dengan pengangkutan semen untuk pemda, Hadiyan menyebut hal itu diperbolehkan dan resmi.

Sementara itu, penjelasan berbeda tentang kronologi tragedi tersebut diberikan Direktur Safety Airnav Wisnu Darjono. Dia menyebutkan, pukul 06.02, pesawat berposisi di downwind, 2–3 kilometer di samping landasan, dengan ketinggian 1.500 kaki dari runway.

Pada saat itu, petugas ATC masih bisa berkomunikasi dengan pilot. Petugas ATC terus meminta konfirmasi kepada pilot apakah sudah berposisi di daerah final yang lurus dengan landasan.

’’Normalnya 3 menit berikutnya sudah melapor ke ATC. Petugas ATC sudah 2–3 kali mengontak pilot, tapi tidak ada respons,’’ ujarnya kemarin.

Mulai 06.02 hingga kecelakaan sekitar pukul 06.09, tidak ada kontak balasan dari pilot. Jadi, menurut Airnav, tidak ada pernyataan TNI bahwa ada permintaan pindah runway.

JAKARTA – Duka dunia penerbangan di tanah air belum sirna tatkala 13 nyawa melayang pada 3 Desember lalu saat pesawat Skytruck M-28 milik Polri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News