3 Fakta Subvarian Omicron XBB.1.5, Seberapa Berbahaya?
XBB.1.5 adalah turunan XBB yang pertama kali terdeteksi pada Oktober dan merupakan kombinasi dari dua subvarian Omicron lain.
2. Seberapa Bahaya XBB.1.5?
WHO mengatakan mereka belum memiliki data tentang tingkat keparahan yang disebabkan subvarian tersebut, atau gambaran klinis tentang dampak yang ditimbulkannya.
Badan PBB itu mengaku belum melihat indikasi bahwa tingkat keparahan subvarian itu telah berubah, tetapi tingkat penularannya yang meningkat menimbulkan kekhawatiran.
"Kami memperkirakan adanya gelombang infeksi baru di seluruh dunia, tetapi hal itu tidak harus diartikan jadi gelombang kematian karena upaya pencegahan terus kami lakukan," kata Van Kerkhove, merujuk pada vaksinasi dan perawatan medis.
Dia mengatakan WHO belum dapat mengaitkan kenaikan kasus rawat inap di wilayah timur laut AS dengan subvarian tersebut, mengingat banyaknya virus pernapasan lain yang juga beredar.
Para ahli virus sepakat bahwa kemunculan subvarian itu tidak berarti ada krisis baru selama pandemi. Varian-varian baru diperkirakan akan terus bermunculan selama virus corona masih menyebar.
XBB.1.5 kemungkinan akan menyebar secara global, tetapi masih belum jelas apakah subvarian itu akan menyebabkan gelombang infeksi baru di seluruh dunia.
Subvarian Omicron XBB.1.5 memicu kekhawatiran para ilmuwan setelah virus penyebab COVID-19 itu menyebar cepat di Amerika Serikat pada Desember.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Konon Dian Nitami Terinfeksi Toksoplasma, Anjasmara Ungkap Fakta Ini
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru