3 Faktor ini Disebut Menjadi Penyebab Menurunnya Kinerja Pertamina
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Ramson Siagian menilai kerugian Pertamina pada semester I 2020 disebabkan karena sejumlah faktor.
Ramson menyebut ada tiga faktor yang melatarbelakangi kinerja Pertamina anjlok di awal tahun ini.
Pertama, terjadinya pandemi Covid-19, di mana sejumlah wilayah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas berkurang.
“Meskipun harga minyak mentah dunia (crude oil) turun di era PSBB, tapi BBM yang dijual rata-rata sudah dikontrak 5 bulan sebelumnya. Jadi pada saat harga crude lagi tinggi,” kata Ramson, Rabu (2/9).
Faktor kedua, lantaran adanya selisih mata uang rupiah terhadap dolar AS. Kondisi ini menyebabkan posisi arus kas Pertamina menjadi terganggu dan ditambah penyelesaian kewajiban pendapatan kompensasi kepada pemerintah senilai Rp90 triliun.
“Faktor ketiga, anjloknya harga minyak mentah di sektor hulu. Mungkin itu turunnya pendapatan dari Pertamina,” sambung Ramson.
Dia pun memaklumi penurunan kinerja Pertamina di awal tahun ini dan berharap dalam satu tahun ke depan BUMN migas ini sudah bisa memperoleh laba.
“Kami sudah minta secara periodik selama satu tahun Pertamina tetap untung. Itu kan hanya satu semester,” serunya.
Ramson menyebut ada tiga faktor yang melatarbelakangi kinerja Pertamina anjlok di awal tahun ini.
- Libur Natal 2024, Konsumsi Pertamax Naik 21,7 Persen di Sumbagsel
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Sepanjang 2024 PHE ONWJ Inisiasi 49 Program CSR
- Ini Langkah Strategis PHE OSES dan RSO PTK Perkuat Keamanan Laut
- Pertamina dan Kementerian ATR/BPN Bersinergi Memperkuat Infrastruktur Energi Nasional
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan