3 Gempa Waktu Berdekatan, 10 Kabupaten Terguncang

3 Gempa Waktu Berdekatan, 10 Kabupaten Terguncang
Siswa SMKN 3 Tasikmalaya melihat kelas yang roboh akibat gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2017). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Sementara zona ketiga skala 4 MMI terasa di hampir seluruh Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jogja dan Jawa Tengah. Karenanya, warga ibukota juga merasakan gempa terutama yang tinggal di gedung-gedung tinggi.

“Umumnya kalau sudah mencapai 6 MMI, bangunan yang tidak pakai konstruksi gempa akan rusak,” kata Sutopo.

Dalam panduan BNPB, kriteria gempa yang bisa menimbulkan tsunami diantaranya berkekuatan lebih dari 7 SR, serta berada di lokasi subduksi kedua lempeng.

Setelah dianalisa, tim BNPB menyimpulkan bahwa gempa jumat malam bisa berpotensi tsunami. “Lima menit setelah peringatna BMKG, kita langsung tekan sirine tsunami,” katanya.

Sutopo menjelaskan, sebagian besar sirine tsunami di selatan Jabar dan Jateng berbunyi normal. Hanya di Cilacap yang berbunyi sebentar, lantas mati gara-gara listrik PLN padam. Peringatan level Siaga disampaikan pada warga di Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.

Dengan ketinggian muka air laut antara 0,5 hingga kurang dari 3 meter. Sementara peringatan level waspada diberikan pada warga Bantul, Kulonprogo, Cianjur, Garut, Sukabumi, Cilacap, dan Kebumen dengan gelombang air laut kurang dari setengah meter.

Masyarakat langsung merespons dengan mengevakuasi diri dibantu aparat. Sebagian besar menggunakan kendaraan. Kemacetan dilaporkan terjadi di wilayah-wilayah tersebut.

Sutopo juga menyebut, pihaknya tidak bisa memetakan waktu kedatangan tsunami, serta daerah yang berpotensi dihantam gelombang karena ketiadaan pelampung tsunami (tsunami buoy) di lepas pantai selatan Jawa. “Sejak 2012 tsunami buoy sudah tidak berfungsi karena keterbatasan anggaran,” katanya.

Gempa bumi mengguncang wilayah selatan Jawa pada Jumat (15/12) malam. Gempa juga terjadi Sabtu (16/12) pagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News