3 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Cashless Society
jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi yang kian pesat melahirkan cashless society. Istilah itu lahir dari kondisi berkurangnya penggunaan uang fisik karena tergantikan uang digital atau e-money.
Masyarakat menyambut sistem transaksi nontunai ini dengan euforia.
Hal itu didukung oleh banyaknya promo yang diberikan oleh penyedia layanan uang digital untuk mendorong penetrasi penggunaan di masyarakat.
Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan transaksi digital tentunya sangat diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan di luar sana.
Namun, sebaiknya isi saldo pada dompet digital disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak lepas kontrol atas pengelolaan keuangan pribadi.
“Sebab, kunci utamanya bukan pada produk, melainkan bagaimana masyarakat menggunakan dan mengelola uang mereka,” kata dia, Senin (25/11).
Walaupun cashless society telah menjadi gaya hidup masa kini, sambung Johanna, tidak ada salahnya tetap menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan-kebutuhan transaksi yang belum tersentuh sistem pembayaran digital.
“Dengan demikian, transaksi menjadi lebih mudah dengan dua pilihan pembayaran tersebut,” kata Johanna.
Perkembangan teknologi yang kian pesat melahirkan cashless society. Istilah itu lahir dari kondisi berkurangnya penggunaan uang fisik karena tergantikan uang digital atau e-money.
- PPN 12% Resmi Berlaku, Grant Thornton Indonesia Jabarkan Dampaknya untuk Wajib Pajak
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Masuki Tahun 2025, Grant Thornton Indonesia Bagikan Tip Jitu Kelola Keuangan
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Grant Thornton Indonesia Ungkap Peran Vital Perusahaan Mid-Market
- Grant Thornton Indonesia Menggalakkan Kampanye WhatRemains