3 Jasad Korban Longsor Cipongkor Bandung Ditemukan, 7 Orang Masih Hilang
jpnn.com, BANDUNG - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan menemukan tiga jasad korban yang tertimbun material longsor di Kampung Gintung, Desa Cicendo, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Meidi mengatakan tiga jasad korban tersebut langsung dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin untuk dilakukan identifikasi oleh tim DVI dan Inafis Polda Jabar.
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi jasad tiga korban longsor, terdiri atas dua laki-laki dan satu perempuan,” kata Meidi, Selasa.
Dia mengatakan pihaknya kini terus melanjutkan pencarian tujuh korban lainnya yang masih tertimbun.
“Kami melakukan pencarian hingga pukul 17.00 WIB dan dilanjutkan besok pukul 07.00 WIB kami sudah siap kembali untuk melakukan pencarian,” kata dia.
Meidi menyampaikan bahwa area yang terdampak tanah longsor cukup luas dan faktor geografis alam yang curam membuat tim SAR gabungan cukup kesulitan untuk menemukan para korban di area tersebut.
“Area berada di ketinggian 150 meter antara 60-70 derajat, tingkat kemiringannya cukup curam. Otomatis risiko tersebut tidak bisa memaksimalkan alat canggih yang dimiliki, sehingga kami memakai tenaga manusia yang ada," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat sudah menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor selama 14 hari, pada 25 Maret-14 April 2024.
Tim SAR gabungan menemukan tiga jasad korban yang tertimbun material longsor di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
- Markas Judol di Leuwipanjang Bandung Digerebek, Berkamuflase jadi Toko Pakaian
- Detik-Detik Tabung Gas Meledak di Bandung, Terdengar seperti Bom, Toko Hancur
- 2 Rumah Warga di Trenggalek Rusak Parah Diterjang Longsor
- 3 Korban Longsor di Purworejo Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Satu Keluarga di Bruno Purworejo Tertimbun Longsor, 3 Orang Meninggal
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi