3 Jenderal TNI-Polri Ini Ikut Memburu DPO Teroris Poso Pimpinan Ali Kalora
Dia juga mengatakan bahwa dalam operasi tersebut, para jenderal itu telah mengunjungi setiap pos sekat di sejumlah titik.
"Ini sebagai upaya untuk memberikan dorongan moril agar anggota tetap semangat dalam tugas, bekerja tanpa pamrih untuk Merah Putih," ucapnya.
Berbagai cara dilakukan Satgas Madago Raya untuk mempercepat penangkapan sisa DPO teroris MIT Poso, antara lain dengan memasang baliho enam orang yang tengah diburu di beberapa lokasi di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi.
Di antara baliho-baliho itu memperlihatkan foto-foto orang yang masuk dalam DPO teroris Poso, yaitu atas nama Qatar, Rukli, dan Abu Alim alias Ambo.
Baca Juga: Pengumuman Serius untuk Warga Surabaya, Hati-hati Bila Nomor Ini Menghubungi Anda
Foto wajah mereka diberi tanda silang hitam, setelah ketiganya diumumkan tewas saat kontak tembak pada 11 dan 17 Juli 2021 di pegunungan Kabupaten Parigi Moutong.
Menurut Supranoto, saat ini Satgas Madago Raya fokus mencari enam DPO teroris Poso yang tersisa, yaitu Ali Ahmad alias Ali Kalora, Askar alias Jaid alias pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
Pemasangan dan perbaikan baliho DPO Poso ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengenali wajah pelaku, sehingga apabila ada warga yang melihat atau mengetahui keberadaannya dapat segera melapor kepada polisi atau tentara di nomor kontak yang tertera.
Sejumlah petinggi TNI-Polri turun tangan ke lapangan untuk memburu DPO teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
- Satgas Madago Raya Gencarkan Razia Senjata Api di Poso
- Selama Operasi Madago Raya Tahap III, Polda Sulteng Sita Senpi dan Bom Rakitan
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Gunung Poso
- Kapolri Jenderal Sigit Pamer Ini saat Rilis Akhir Tahun 2022
- Kelompok Teroris Poso Sudah Tamat, Jenderal Sigit Minta Anak Buahnya Lakukan Hal Ini