3 Kader Demokrat Ini Pantas Dapat Jatah Menteri, Satu Punya Catatan Khusus

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta Saiful Anam menganggap ada tiga kader Partai Demokrat yang bisa direkrut Joko Widodo menjadi menteri di kabinetnya.
Kader-kader tersebut, kata Saiful, adalah pendiri Demokrat Darmizal, lalu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono.
Untuk Darmizal, Saiful punya catatan khusus. Saiful mengatakan Darmizal berseberangan dengan Demokrat lantaran mendirikan Relawan Jokowi atau ReJo.
"Pak Darmizal yang saya ketahui, rela mundur dari posisi Komisi Pangawas Partai Demokrat untuk mendukung Jokowi karena berseberangan dengan sikap SBY yang saat itu masih gamang menentukan sikap apakah mendukung Jokowi atau Prabowo pada Pilpres 2019," kata Saiful saat dihubungi, Selasa (2/7).
BACA JUGA: PDIP Isyaratkan Pengin Jatah Paling Besar di Kabinet Jokowi - Ma'ruf
Untuk Soekarwo, kata Saiful, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu sangat berpengalaman karena menjabat di birokrasi. "Selama menjabat di birokrasi track record Pakde Karwo gemilang dan nyaris tidak ada cacat di mata hukum," jelasnya.
Kader ketiga, lanjut Saiful adalah AHY. Kata dia, AHY adalah sosok muda yang patut dipertimbangkan oleh Jokowi jika akan dipakai dalam posisi menteri.
"Namun, sayangnya, besarnya AHY di kancah politik tanah air selama ini masih di bawah bayang-bayang Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Jadi, pengalaman AHY masih sangat minim," jelasnya.
Saiful memprediksi, jika Demokrat berlabuh dalam koalisi Jokowi setidaknya akan mendapat jatah menteri satu kursi.
- Agust Jovan Latuconsina Layak Jadi Wasekjen Demokrat: Energik dan Bertalenta
- Syahrial Nasution, Alumni Unpar yang Dipercaya AHY Jadi Wakil Sekjen Partai Demokrat
- Jadi Kepala Komunikasi Partai Demokrat, Herzaky: Ini Amanah Luar Biasa
- Ditunjuk AHY Jadi Bendum Demokrat, Irwan Fecho Mundur dari Stafsus Mentrans
- Soal Teror ke Tempo, Hinca: Tidak Ada Demokrasi Tanpa Media yang Merdeka
- AHY Dinilai Tepat Menunjuk Rezka Oktoberia Jadi Wasekjen Demokrat