3 Kunci Utama Jadi Sociopreneur Ala Menaker Hanif Dhakiri
"Sedangkan menjadi baik, menjadi orang yang bisa memberikan manfaatkan sebesar-besarnya kepada orang lain," terang Hanif.
Kedua, kreatif dan inovatif. Menurut Hanif, seseorang harus belajar dan bekerja di atas standar serta keluar dari zona nyaman.
"Anda harus keluar dari rutinitas. Kalau tidak, Anda akan terlalu nyaman dan pasti tidak akan kreatif," tambah Hanif.
Ketiga, responsif terhadap perubahan zaman. Perkembangan teknologi dan informasi telah memberi dampak besar terhadap perubahan model bisnis dewasa ini.
Untuk itu, wirausahawan muda harus responsif terhadap perubahan zaman agar bisnis yang dijalankan tetap relevan.
Hanif lantas mencontohkan kiprah Nokia. Menurut Hanif, kegagalan Nokia dalam persaingan pasar global saat ini bukan disebabkan oleh kesalahan dalam perecanaan bisnis.
Namun, lambatnya perusahaan tersebut dalam merespons dinamika dunia industri yang menjadi penyebab utamanya.
"Yang akan bertahan hidup bukanlah mereka yang paling kuat. Yang akan bertahan hidup bukanlah mereka yang paling pintar. Akan tetapi, yang akan bertahan hidup adalah mereka yang paling resposnsif terhadap perubahan" kata hanif mengutip gagasan Charles Darwin.
Pemerintah mendorong generasi muda untuk meniti masa depan dengan menjadi sociopreneur atau wirausaha sosial.
- Dukung Pendidikan Pesantren, Menaker Sumbang APD Covid-19
- Kemnaker – Shopee Jajaki Kerja Sama Mengembangkan Wirausaha Baru Go Digital
- Kemnaker Promosikan Inkubasi Bisnis Pelatihan Barista
- Kemnaker-LIPI Komitmen Tingkatkan Inovasi Produktivitas dan Wirausaha
- Dunia Usaha Diajak Bangun Hubungan Industrial Berkarakter Indonesia
- Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspons Cepat