3 Mata Uang Asing Ini Bikin Rupiah tak Berkutik
jpnn.com - JAKARTA – Rupiah tak bisa berbuat banyak sepanjang November lalu.
Rupiah dipaksa bertekuk lutut di hadapan tiga mata uang asing.
Yakni US Dolar (USD), Dollar Australia dan Euro.
Rata-rata kurs rupiah secara nasional berada di kisaran Rp 13.500, 32 per USD alias defisit 506 poin (3,9 persen).
Kemudian tereduksi 146 poin (1,48 persen) terhadap dolar Australia di posisi Rp 10.081,47 dan terhadap Euro, rupiah menukik 228 poin (1,6 persen) menjadi Rp 14.382,97.
”Sepanjang November, depresiasi rupiah tertinggi di Bengkulu 626 poin (4,86 persen) dan koreksi terkecil 263 poin (2 persen) di Banten,” tutur Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Kamis (15/12).
Sedang terhadap Yen Jepang, lanjut Hadi, rupiah menguat 3,97 poin (3,19 persen) menjadi Rp 120,35 per USD.
Di mana, kurs rupiah tertinggi di Kalimantan Utara (Kaltara) di kisaran Rp 13.151 per USD dan terendah di Nusa Tenggara Barat (NTT) dengan kurs Rp 13.590 per USD.
JAKARTA – Rupiah tak bisa berbuat banyak sepanjang November lalu. Rupiah dipaksa bertekuk lutut di hadapan tiga mata uang asing. Yakni US Dolar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item