3 Mitos Menyesatkan tentang Caddy Golf yang Harus Diketahui

3 Mitos Menyesatkan tentang Caddy Golf yang Harus Diketahui
Ilustrasi caddy golf. FOTO : cepamagz.com

Untuk menjadi seorang caddy pun, yang pertama dilihat bukan kondisi fisik semata (dalam arti kecantikan). Tapi , ada serangkaian tes yang harus dijalani. Mulai dari tes fisik hingga mata. Baru setelah itu mereka menjalani program pelatihan selama tiga bulan.

Di masa tersebut caddy mendapat pengetahuan tentang kontur lapangan, fungsi masing-masing stik, membaca arah angin dan kondisi rumput, serta yang terpenting membaca mood pemain.

 

Bisa Diajak Kencan

Membahas hal terakhir ini, mungkin sama halnya membahas tentang banyaknya PNS yang bolos atau banyaknya polisi yang nakal. Semua itu bersandar pada kata-kata oknum. Sehingga tidak bisa digeneralisir.

Bagi mereka yang sering turun lapangan dan akrab dengan kehidupan caddy, tentu akan melihat fakta lain bahwa caddy adalah sosok yang sama dengan pekerjaan lainnya. Beberapa ada yang relijius, itu terbukti jika di waktu sholat, mushola di beberapa golf course selalu dipenuhi oleh para caddy.

Namun tentu ada juga yang memilih cara instant dengan cara menjalin kedekatan seksual dengan golfer langganannya. Bahkan beberapa rela menjadi simpanan. (JPNN/pda)


Selama ini pemberitaan tentang caddy identik dengan hal yang negatif saja. Padahal, banyak fakta yang belum diketahui publik tentang profesi yang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News