3 Pantun Hasto di Hadapan Pemuda Muhammadiyah, Singgung Baliho, Prabowo, hingga Kasih Ibu

3 Pantun Hasto di Hadapan Pemuda Muhammadiyah, Singgung Baliho, Prabowo, hingga Kasih Ibu
Keluarga Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali memberikan dukungan kepada pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024. Foto: DPP PDIP

Dalam politik pun sama. Hasto mengatakan berpolitik jangan pernah meninggalkan rakyat. Hasto mencontohkan Ganjar dan Mahfud yang dalam berpolitik mengikuti seluruh jalan spiritualitas itu.

"Kemarin datang ke Makam Bung Karno mendoakan Bapak Bangsa kita, Bapak Proklamator kita, tetapi juga sekaligus membangun tekad komitmen di hadapan Bung Karno dan seluruh pahlawan Indonesia untuk menjadikan kekuasaan sebagai dedikasi, rakyat sebagai sebagai sumber inspirasi," kata Hasto.

Hasto juga mengungkapkan kedatangannya ke Bali ini salah satunya melakukan evaluasi terhadap kerja Kapal Terapung RS Malahayati. Dia menilai kapal tersebut sebagai bentuk politik bukanlah menggunakan kekuasaan dengan tujuan-tujuan sempit.

"Bahwa kekuasaan itu hanya akan berarti apabila benar-benar ditujukan bagi mereka yang diperlakukan tidak adil. Bagi mereka yang miskin, bagi mereka yang terpinggirkan, suara merekalah yang harus kita dengarkan. Karena itu kami mohon doa restunya, dengan dukungan dari Angkatan Muda Muhammadiyah ini," kata Hasto.

Hasto mengatakan ada kesamaan rekam jejak sejarah antara Muhammadiyan dengan PDIP. Muhammadiyah berdiri pada 1912, kemudian diikuti NU 1926, dan PNI sebagai akar PDI pada 1927. Mantan anggota DPR RI menilai semuanya memiliki rekam akar perjuangan bangsa ini.

"Maka dari Bali bumi spritual ini mari kita kembalikan watak politik yang sejati. Kita kembalikan seluruh moral dalam kehidupan kita baik bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang menggunakan juga nilai-nilai agama untuk mengedepankan melakukan agar hal-hal yang baik dikedepankan, hal-hal yang buruk ditinggalkan. Semangat amar makruf nahi mungkar," lanjut Hasto.

Dia menegaskan hal itu menjadi spirit dan keterbukaan PDIP serta paslon Ganjar-Mahfud.

"Dari Bali ini menjadi saksi bahwa di tempat ini sebagai bumi kedamaian. Karena itulah ambisi kekuasaan dan ketidakadilan tidak boleh dilakukan. Di tempat ini seluruh napas kehidupan itu menyatu dengan apa yang dikehendaki Sang Pencipta dan membawa kebahagiaan bagi semua," tandas Hasto. (Tan/JPNN)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Menurut Hasto, tiga pantun ini merupakan suasana hati dirinya dan akar rumput yang ditemuinya di Bali.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News