3 Pasien Meninggal Pasca Operasi, DPR: Ada yang Ganjil

jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR Amelia Anggraini meminta Kementerian Kesehatan melakukan investigasi terhadap meninggalnya tiga pasien Rumah Sakit Mitra Husada, Kabupaten Pringsewu, Lampung, usai menjalani tindakan operasi.
Menurut Amelia, jika benar bahwa sebelum menjalani operasi ketiga pasien diberikan obat bius Bupivacaine Spinal, diproduksi Bernofarm, masing-masing pada tulang punggungnya, maka kasus ini pukulan telak bagi rumah sakit.
“Saya meminta Kementerian Kesehatan dengan dibantu pihak terkait segera lakukan investigasi untuk mengungkap kasus tersebut,” kata Amelia di gedung DPR Jakarta, Senin (11/04).
Menurut politikus Nasdem itu, kejadian ini bukan yang pertama karena sudah banyak rentetan kejadian di masa lalu dengan kasus yang hampir sama. Namun tidak tuntas penyelesaiannya. Seperti kasus di RS Siloam Karawaci.
Dikatakan Amelia, hasil investigasi kepolisian atas kasus di RS Siloam tidak diungkap ke publik. Padahal, publik perlu mengetahuinya. Apakah itu kelalaian RS, atau kesalahan produksi perusahaan farmasinya?
Terkait tiga pasien meninggal di RS Mitra Husada, Lampung, Amelia merasa ada yang ganjil dengan kejadian ini. Pasalnya, ketiganya menghembuskan nafas terakhir hampir bersamaan pasca diberikan obat yang sama. Seharusnya dokter yang menangani melakukan evaluasi pada obat tersebut pasca meninggalnya pasien pertama.
“Sudah ada satu pasien yang meninggal, tetap melakukan operasi, bukannya diperiksa dulu? Ini kan kecerobohan yang luar biasa,” tegasnya.
Diketahui, ketiga pasien yang meninggal tersebut adalah Suripto (67), menjalani operasi tumor pada betis kiri pukul 16.30 WIB, dan meninggal dunia pukul 23.20 WIB. Devi Franita (30), proses melahirkan/caesar tindakan operasi pukul 22.00 WIB, kemudian meninggal dunia pada Selasa (5/4) sekitar pukul 02.00 WIB.
JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR Amelia Anggraini meminta Kementerian Kesehatan melakukan investigasi terhadap meninggalnya tiga pasien Rumah
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya