3 Pegawai Pajak Segera Berstatus Terdakwa
jpnn.com - JAKARTA -- Tiga tersangka pemeras restitusi lebih bayar pajak PT EDMI akan segera berstatus terdakwa. Penyidikan ketiga tersangka itu dinyatakan lengkap dan akan segera dilimpahkan ke penuntutan alias P21.
Mereka akan diseret ke pengadilan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ketiganya ialah Senior Supervisor Herry Setiadji, Ketua Tim Pemeriksa Indarto Catur Nugroho dan Anggota Tim Pemeriksa Slamet Riyana.
Saat kasus pemerasan terjadi, mereka bekerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Baru III, Jakarta Selatan.
"Rencananya kasus pemerasan pajak itu akan dilakukan pelimpahan tahap dua yakni tersangka dan barang bukti ke penuntutan hari ini," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, Rabu (13/7).
Setelah dilimpahkan, penuntut akan menyiapkan surat dakwaan. Priharsa menegaskan, penuntut punya waktu dua pekan. "Maksimal dua minggu ke depan akan dilimpahkan (ke pengadilan)," kata dia.
Ketiga tersangka yang selama ini ditahan di Rutan Pomdam Jaya, Guntur, Setiabudi, Jaksel, itu akan menjalani pemeriksaan di KPK, Rabu (13/7).
Mereka diduga memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu atau membayar terkait dengan restitusi lebih bayar pajak Pph Badan 2012 dan Ppn masa 2013 dari PT EDMI Indonesia.
Kasus ini merupakan laporan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan pada 2014 yang kemudian diselidiki dan disidik KPK. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Tiga tersangka pemeras restitusi lebih bayar pajak PT EDMI akan segera berstatus terdakwa. Penyidikan ketiga tersangka itu dinyatakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jessica Wongso Keluar dari Ruang Sidang, Gegara Hakim Memberikan Izin kepada Jaksa
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi